KOTA - Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop-UKM) bekerja sama dengan Bank Jateng Cabang Pekalongan memfasilitasi pedagang dan pembeli pasar tradisional dengan menerapkan aplikasi pembayaran nontunai atau secara digital melalui QRIS (QR Code Indonesian Standard) yang dimulai di Pasar Podosugih, Jumat (28/1/2022).
QRIS merupakan QR Code untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik (e-wallet) seperti Gopay, Ovo, Shopee-pay, Dana atau mobile banking.
Kepala Dindagkop-UKM Budiyanto menjelaskan bahwa QRIS ini bisa menjadi alternatif pembayaran dalam bertransaksi di pasar untuk pembelian nontunai selain pembayaran tunai (cash). Menurutnya, penerapan QRIS di Pasar Podosugih merupakan tindaklanjut dari pelaksanaan launching QRIS oleh Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid di Hotel Khas Pekalongan pada akhir Desember 2021 lalu.
Penggunaan QRIS ini diharapkan dapat semakin memudahkan masyarakat khususnya pedagang pasar tradisional dalam bertransaksi. Dengan QRIS pedagang tak perlu menyediakan uang kembalian lagi. Selain itu, uang akan langsung masuk ke dalam rekening sehingga lebih mudah dan aman.
"Dalam bertransaksi, QRIS ini dapat melindungi pedagang dan konsumen dalam melakukan transaksi. Sebab, bertransaksi pakai QRIS itu sangat aman, tidak ribet, dan terhindar dari kemungkinan peredaran uang palsu," ujar Budiyanto.
Di tahap awal ini, Budiyanto menyebutkan, dari sekitar 150 orang pedagang di Pasar Podosugih, baru 18 orang pedagang yang siap menyediakan QRIS. Namun, ke depan, pihaknya akan memperluas jangkauan sosialisasi dan edukasi tentang QRIS ini ke para pedagang di seluruh pasar-pasar yang ada di Kota Pekalongan.
Budiyanto menjelaskan transaksi pembayaran non tunai dari pembeli ke pedagang nantinya akan langsung ke rekening pedagang yang bersangkutan. Dimana, mereka bisa mengecek saldo yang masuk dan melakukan pencairan dananya 1x24 jam. Dia menargetkan pada akhir Februari mendatang seluruh pasar di Kota Pekalongan bisa segera menerapkan alternatif pembayaran via QRIS.
Sementara itu, Ketua Tim Pemasaran Bank Jateng Cabang Pekalongan, Tri Yuliati, menerangkan bahwa Bank Jateng Cabang Pekalongan bekerja sama dengan Pemkot Pekalongan meluncurkan QRIS ini untuk mendongkrak pemahaman masyarakat akan manfaat QRIS sebagai alternatif pembayaran secara non tunai saat bertransaksi. Sebelum memanfaatkan layanan QRIS ini, pedagang bisa mendownload aplikasi QREN di smartphone, kemudian mereka bisa melihat transaksi tersebut, dimana pembayaran transaksi yang dilakukan bisa langsung masuk ke rekening yang bersangkutan (pedagang).
Adanya layanan QRIS di pasar tradisional ini, disambut baik oleh Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Podosugih, Muhammad Hadi Wanto karena membantu para pedagang untuk transaksi jual beli di pasar.
"Kami tidak harus lagi menerima secara uang tunai, dengan begitu bisa terhindar dari peredaran uang palsu. Bagi para pedagang berusia lanjut memang mungkin perlu penjelasan yang lebih, namun kami akan terus menyosialisasikan layanan QRIS ini kepada mereka," tandasnya. (way)