Diduga Keracunan Permen Coklat, Seorang Anak Meninggal

Kamis 25-04-2019,21:23 WIB

*Satu Lainnya Harus Rawat Inap di Rumah Sakit

Nur Syafia menjalani perawatan di rumah sakit setelah diduga Keracunan akibat makan permen coklat. (Detik.com)

Nasib malang dialami oleh Jesika Putri (5) warga Panjang Wetang, Gang 1 Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Dia meninggal diduga akibat keracunan jajanan permen coklat yang dibelinya seharga Rp500 di warung, Kamis (25/4/2019).

Selain itu, satu anak lainnya, Nur Syafia Rahma (5) warga Panjang Wetan Gg. 1 B Pekalongan Utara hingga kini masih menjalani peraatan intensif di RSU Budi Rahayu.

Kondisi Nur Syafia Rahma (5) sendiri masih nampak lemas di ruang perawatan anak RS Budi Rahayu Kota Pekalongan. 

Saat ditemui awak media di ruang perawatan anak, Syafia mengaku senang dengan permen cokelat yang dibeli di sebuah warung karena bungkus permen ada gambar putri duyung.

"Saya dan Jesika beli jajan coklat tersebut di warung, dan setelah makan satu kok kepala jadi pusing dan perut terasa mual," ungkap Syafia dengan tubuh masih lemas.

Sementara itu Nur Rose Firdaus (28), ibu Syafia mengungkapkan, anaknya membeli permen cokelat itu pada Rabu (24/4) sore. Anaknya membeli di warung dekat rumah dengan harga satu bungkus Rp 500.

"Ada tiga anak yang membeli, namun yang makan hanya anak saya dan Jesika. Satu jam setelah makan, Jesika muntah-muntah dan beberapa menit kemudian anak saya ikut muntah-muntah," jelas Nur Rose.

Wakapolres Polres Pekalongan Kota saat menengok korban saat menjelani perawatan di RS Budi Rahayu Kota Pekalongan. (Dok Istimewa)

Menurut dr Shiren Amalia, dokter RSU Budi Rahayu yang menanangani Nur Syafia Rahma mengatakan kondisi pasien kini membaik. Korban sudah tidak muntah-muntah lagi dan sudah bisa diajak bercanda.

"Kondisi yang dialami oleh pasien atas nama Nur Syafia Rahma dicurigai intoksikasi atau keracunan makanan. Namun kita masih akan melakukan diagnosa lagi," ungkap dr Shiren.

Disisi lain, suasana duka masih menyelimuti kediaman Jesika Putri. Menurut ayah korban yakni Taufik (42) anaknya meninggal pada Kamis pagi setelah beberapa kali muntah-muntah dan dibawa ke rumah sakit.

"Setelah makan coklat, anak saya muntah-muntah dan mengeluarkan keringat dingin," kata Taufik kepada wartawan.

Melihat kondisi anaknya itu, Taufik memutuskan untuk membawa anaknya ke RSUD Bendan pada Kamis dini hari. Namun takdir berkata lain, ternyata nyawa Jesika tidak bisa diselesaikan.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto yang dihubungi wartawan menyatakan bahwa pihaknya kini akan membawa sampel permen cokelat ke laboratirium di Semarang.

"Kepastian penyebabnya menunggu hasil Lab dimana sampel makanan baru kita sampaikan ke Balai Besar POM Semarang besok," kata Slamet Budiyanto, Kamis (25/4) seperti dilansir detik.com.

Tags :
Kategori :

Terkait