Diduga karena terlambat mendapat layanan kesehatan, Mbah Lukitah (70), salah seorang warga RT 1 RW 1 Desa Mambak Kecamatan Pakisaji Kabupaten Jepara meninggal dunia di tempat parkir RSUD Kartini.
Meski marah seiring peristiwa memilukan ini, namun pihak keluarga hanya bisa pasrah.
Perangkat Desa Mambak, Abdul Rosyid menuturkan peristiwa memilukan ini terjadi Senin (16/3) siang kemarin. Awalnya, karena kesehatannya terganggu, Mbah Lukitah dibawa ke Puskesmas Pakisaji.
Namun pihak puskesmas merekomendasikan Mbah Lukitah dirujuk ke RSUD Kartini Jepara. Sekitar pukul 12.15 WIB, dengan menggunakan mobil ambulans Desa Mambak, Abdul Rosyid mendampingi pihak keluarga membawa Mbah Lukita ke RSUD Kartini.
"Perjalanan sekitar 30 menitan. Saat tiba di UGD RSUD Kartini, kami langsung meminta "gledekan" ke salah satu petugas, namun ternyata tidak diberi dengan alasan sudah habis karena dipakai pasien lainnya," kata Abdul Rosyid, Selasa (17/3/2020) siang.
Praktis, karena tidak mendapat "gledekan" Mbah Lukita pun tetap berada di dalam mobil ambulans Desa Mambak yang diparkir di tempat parkir rumah sakit plat merah ini.
Karena kondisi Mbah Lukitah memburuk, pihak keluarga terpaksa memberanikan diri meminta petugas RSUD Kartini agar segera melakukan tindakan. Tak lama, petugas memang mendatangi Mbah Lukitah.
Namun sayangnya hanya diperiksa dadanya. Setelah itu petugas masuk kembali ke dalam rumah sakit tanpa memberikan penjelasan apapun.
"Sekitar 5 menit kami didatangi petugas satpam. Lalu didata dan mendapat nomor antrian 19. Kami disuruh daftar dulu di kantor. Kami melakukan sarannya meski heran juga karena kondisi Mbah Lukitah sudah parah bukannya langsung dilakukan tindakan darurat tapi malah disuruh antri seperti pasien biasa," sesalnya.
Sekitar dua jam menunggu di parkiran, belum juga ada tanda-tanda Mbah Lukitah segera ditangani petugas medis. Saat adzan salat Ashar berkumandang, kondisi kesehatan Mbah Lukita kian memburuk.
Akhirnya pihak keluarga melakukan inisiatif. Kebetulan ada kerabat yang bekerja di RSUD Kartini. Namun saat kerabat tersebut datang, kondisi Mbah Lukitah tambah memburuk. Dan saat iqomat Ashar berkumandang, Mbah Lukitah sudah menghembuskan nafas terakhir di tempat parkir RSUD Kartini Jepara.
"Pihak keluarga dan saya sempat marah. Beberapa jam menunggu tidak ada tindakan apapun dari pihak rumah sakit. Bahkan akhirnya sampai meninggal dunia," ucap Abdul Rosyid.
Senin (16/3), jasad Mbah Lukitah dibawa ke rumah duka. Dan selepas isya, jenazahnya langsung dimakamkan di pemakaman desa setempat.
"Semoga setelah ini tidak ada warga lain yang mengalami nasib seperti Mbah Lukitah," harap Abdul Rosyid.
Sementara itu, Direktur RSUD Kartini Jepara Dwi Susilowati mengatakan pihaknya ikut berbelasungkawa terkait meninggalnya Mbah Lukitah.