Ditemukan jajanan di Sekolah Mengandung Boraks

Kamis 05-12-2019,11:15 WIB

EDUKASI - Dinkes Batang saat memberikan edukasi pada pedagang jajanan sekolah.

BATANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Batang kembali menemukan kandungan berbahaya dalam jajanan sekolah. Tim Dinkes Batang kali ini menemukan kandungan boraks dalam salah satu jajanan sekolah. Setelah dilakukan uji kandungan di laboratorium, dari 55 sampel satu sampel terbukti mengandung boraks.

"Tiap tahun kami rutin mengadakan uji kandungan jajanan sekolah dan selalu kami sisir di sekolah yang belum kami sisir tahun sebelumnya. Kali ini ada 55 sampel yang kami teliti, baik dari kandungan boraks, formalin, rhodamin b ataupun methanyl yellow. Dan dari 55 sampel tersebut satu di antaranya positif mengandung boraks," terang Kepala Dinkes Batang, melalui Kasi Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Riza Zakiyah, Rabu (4/12).

Dijelaskan, kandungan boraks tersebut terdapat dalam salah satu jajanan Bakso Aci. Setelah ditelusuri, ternyata pedagang memang membuat jajan tersebut sendiri dan tidak mengetahui bahwa bahan tambahan yang ia gunakan mengandung zat berbahaya. Dinkes pun sudah memberikan edukasi agar pedagang tidak mengulangi hal tersebut.

"Sudah kami berikan edukasi. Emang awalnya pedagang tersebut tidak mengetahui bahan yang ia tambahkan tersebut mengandung boraks. Dan pedagang tersebut juga sudah berjanji tidak akan menambahkan bahan tersebut," imbuh Riza.

Ditambahkan, boraks sendiri memang tidak punya efek samping secara langsung ketika dikonsumsi. Efek yang dihasilkan merupakan efek jangka panjang, dan bisa juga dirasakan secara instan jika memang kandungannya sangat tinggi.

"Jika mengonsumsi makanan mengandung boraks bisa menyebabkan demam, muntah, mata merah, mual, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, diare, perdarahan dari hidung dan lainnya. Jika boraks masuk ke dalam tubuh Anda dalam jumlah besar, maka dalam periode yang singkat dapat menyebabkan beragam masalah kesehatan serius, berupa gangguan lambung, usus, hati, bahkan gagal ginjal akut yang dapat menyebabkan kematian," beber Riza.

Sebenarnya pihaknya menyadari masih banyak oknum pedagang yang menggunakan bahan berbahaya. Namun ketika Dinkes melakukan sidak pedagang tersebut pedagang sudah berpindah tempat seolah sudah tahu akan kehadiran Dinkes.

"Kami sadar masih banyak pedagang yang mungkin menggunakan bahan berbahaya dalam jajanan buatannya. Namun ketika akan kami sidak kebanyakan oknum pedagang yang memang berpindah tempat tersebut tak ada di tempat. Seperti sudah tahu jika akan ada sidak. Nah kami harap ke depan bisa melakukan pengujian untuk jajajan-jajanan tersebut," tandasnya. (nov)

Tags :
Kategori :

Terkait