KOTA - Penyebaran Covid-19 di Kota Pekalongan semakin mengkhawatirkan. Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 terus bertambah. Demikian pula dengan jumlah pasien yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
Sebagaimana dilaporkan dalam laman corona.jatengprov.go.id sampai dengan Rabu (23/12/2020) pukul 12.00 WIB. Tercatat, total kasus konfirmasi Covid-19 di Kota Pekalongan mencapai 1.286 orang. Dari jumlah sebanyak itu, yang masih proses perawatan sebanyak 114 orang. Sedangkan total yang sudah sembuh sejumlah 1.090 orang.
Jika melihat total akumulasi kasus ini, artinya terjadi penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 21 orang dibanding sehari sebelumnya yang mencapai 1.265 orang. Sedangkan untuk jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 yang meninggal dunia tercatat sebanyak 82 orang, atau masih sama dengan kondisi sehari sebelumnya.
Berdasarkan data yang dilaporkan laman corona.pekalongankota.go.id sampai Selasa (22/12/2020), bahkan menyebutkan sebuah angka yang mengejutkan. Tercatat, dalam dua hari, ada penambahan delapan orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Pekalongan yang meninggal dunia.
Dilaporkan, pasien yang meninggal akibat terpapar Covid-19 sampai hari itu mencapai 82 orang. Dibanding hari sebelumnya, jumlah yang meninggal ini mengalami penambahan sebanyak tiga orang.
Sedangkan sebelumnya, pada Senin (21/12/2020), dilaporkan jumlah pasien konfirmasi Covid-19 yang meninggal dunia mencapai 79 orang, atau bertambah lima orang jika dibanding kondisi pada Minggu (20/12/2020) yang mencapai 74 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto selaku Jubir Satgas Penanganan Covid-19 di Kota Pekalongan, sebagaimana disampaikan melalui Kepala Dinas Kominfo Yos Rosyidi, membenarkan adanya lonjakan jumlah kasus Covid-19 ini.
"Kasus konfirmasi tambah 44 orang, yang meninggal dunia tambah 3 orang. Pekan ini, dalam 2 hari sudah ada 8 yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19," ungkap Yos Rosyidi melalui pesan WhatsApp kepada Radar Pekalongan, Selasa (22/12/2020) petang.
Pihaknya cukup prihatin dengan masih terus bertambahnya kasus Covid-19 di Kota Pekalongan ini. Pihaknya juga menilai kalau masyarakat masih banyak yang abai terhadap protokol kesehatan.
Atas hal tersebut, pihaknya mengimbau kesadaran semua pihak terutama para tokoh untuk bisa memberikan contoh dan suri tauladan yang baik dalam penerapan protokol kesehatan. "Jangan menggelar acara atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan," imbaunya.
Selain itu, semua pihak dimohon untuk tidak memberikan stigma negatif kepada tetangga yang terpapar Covid-19. Melainkan justru harus memberikan dukungan moril bagi yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah dan sebagainya.
"Mari melalui Jogo Tonggo kita saling membantu dan mengingatkan disiplin protokol kesehatan agar pandemi Covid-19 segera berlalui," imbuhnya. (way)