*Rusak Parah, 10 Tahun Tanpa Perbaikan
KANDANGSERANG - Kondisi ruas jalan kabupaten di wilayah Desa Bodas-Klesem, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, terbilang sangat memprihatinkan. Kondisi badan jalan yang rusak parah itu bahkan telah berlangsung sekitar 10 tahun ini dan belum juga ada perbaikan. Mirisnya, ruas jalan di perbatasan Kabupaten Pekalongan itu terlihat kontras dengan akses jalan masuk dari Banjarnegara yang terlihat mulus.
Informasi yang dihimpun Radar Pekalongan, semenjak pengaspalan jalan di Desa Bodas menuju ke Desa Klesem ada sepanjang 5 Km kondisinya nyaris tak terlihat aspal lagi. Sementara kerusakan yang sama juga terjadi pada akses jalan di Desa Garungwiyoro menuju Gamping, Desa Sukoharjo sepanjang 4 Km, sedangkan arah jalan di Desa Sukoharjo menuju Desa Trajumas sepanjang 3 Km juga tidak kalah parah mengalami kerusakan jalan aspal.
Ironisnya, kondisi kerusakan jalan ini telah berlangsung hampir satu dekade belum juga tersentuh perbaikan dari pemerintah daerah. "Kami yang berada di wilayah Desa Klesem seperti belum menikmati kemerdaan bangsa ini, jalan di wilayah desa kami rusak parah, kerusakan jalan bukan hanya memakan korban tapi jelas menghambat kamajuan warga kami," ungkap tokoh masyarakat Desa Klesem, Supriyadi kepada Radar, Rabu (17/6/3020) kemarin.
Dia menyadari kondisi ketimpangan pembangunan kerap terjadi bukan saja di wilayah perbatasan negara, namun nyata terlihat perbatasan Kabupaten Pekalongan juga dirasakan. Namun pemandangan terlihat kontras tatkala melihat kondisi jalan lebar dan halus di wilayah perbatasan masuk di wilayah Kabupaten Banjarnegara. "Sepengetahuan saya, pengaspalan jalan di Klesem itu pada zaman kepemimpinan Bupati Qomariyah, sampai sekarang belum ada perbaikan," ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Harto, warga Desa Trajumas yang juga mengeluhkan hal serupa. Kerusakan jalan poros desa di Trajumas-Bodas sepanjang 2 Km belum ada perhatian, sementara jalan Bodas- Tempuran sepanjang 4 Km juga butuh perbaikan.
"Bagaimana kami bisa merasakan nyamannnya melawati jalan, ketika jalan yang curam dengan kondisi aspal yang rusak, sepertinya kami bermimpi jalan-jalan desa kami seperti di wilayah perbatas kabupaten sebelah," ungkapnya. (jun)