Gunakan Pendaftaran dan Skrining Online, Vaksinasi Massal Rampung Lebih Cepat

Senin 16-08-2021,15:40 WIB

KOTA - Kegiatan vaksinasi Covid-19 secara massal yang diselenggarakan komunitas Pekalongan Tanggap bersama Dapur Peduli, bekerja sama dengan TNI Kodim 0710/Pekalongan di GOR Jetayu, Kota Pekalongan pada Kamis (12/8/2021) patut menjadi contoh bagi kegiatan sejenis.

Pasalnya, meski jumlah peserta cukup banyak yakni mencapai 1.029 orang, vaksinasi yang menyasar remaja usia 12 tahun ke atas dan kalangan dewasa ini berjalan lancar, tanpa terjadi penumpukan, dan selesai dalam waktu relatif cepat. Serbuan vaksinasi ini dimulai sekitar pukul 08.30, namun pada pukul 14.15 sudah selesai semua.

Cepatnya kegiatan dan tidak terjadinya penumpukan peserta pada vaksinasi massal ini antara lain karena penyelenggara memanfaatkan perkembangan teknologi.

Hamid Alkaff, selaku perwakilan pihak penyelenggara dari Komunitas Pekalongan Tanggap dan Dapur Peduli, menuturkan sebelumnya para peserta vaksinasi mendaftar secara online di link yang sudah disediakan.

Vaksinasi diselenggarakan oleh Pekalongan Tanggap, sedangkan vaksinnya menggunakan stok vaksin Sinovac di TNI Kodim 0710/Pekalongan. "Pendaftaran kita buka sejak Senin (9/8/2021), kuota vaksin untuk seribu orang. Ternyata hanya dalam tempo sekitar satu setengah hari, kuota sudah terpenuhi," ungkapnya, saat ditemui di lokasi vaksinasi.

Hamid menuturkan, selain mendaftar secara online kemudian menerima nomor antrean, tiap pendaftar juga diminta mengunduh formulir skrining vaksinasi di link yang sudah disediakan. Tiap pendaftar diminta mengisi formulir skrining tersebut secara jujur, sesuai dengan kondisi masing-masing. Selanjutnya, bukti pendaftaran, nomor antrean, dan formulir skrining yang telah diisi itu dibawa ke lokasi vaksinasi sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Cara tersebut menurut Hamid sangat efektif untuk memangkas waktu vaksinasi, mencegah terjadinya kerumunan dan penumpukan di lokasi vaksinasi, dan meringankan kerja bakes yang bertugas. Input data peserta vaksinasi pada aplikasi PCare juga sudah dilakukan sesuai dengan data pendaftar.

Nakes tinggal mengkonfirmasi ulang isian data skrining ke peserta yang bersangkutan, termasuk mengecek suhu badan dan memeriksa tekanan darah.

"Dengan cara seperti itu bisa meminimalisir terjadinya kerumunan di lokasi vaksinasi sehingga bisa mencegah potensi terjadinya penularan Covid-19 di lokasi vaksinasi. Para peserta juga patut diapresiasi karena ternyata mereka, yang sebagian besar anak-anak muda, ternyata sudah melek teknologi," ujarnya.

Hamid mengungkapkan pada vaksinasi massal tersebut penyelenggara melibatkan tim nakes dari tiga rumah sakit dan dua puskesmas di Kota Pekalongan, yakni RS HA Djunaid, RSUD Bendan, RSU Budi Rahayu, Puskesmas Medono, dan Puskesmas Bendan.

"Di lokasi vaksinasi ini kami juga menampilkan peserta yang sudah divaksin sampai nomor antrean berapa. Sehingga peserta bisa tahu dan bisa memperkirakan sendiri, dia nomor antrean berapa dan kira-kira jam berapa akan divaksin. Dengan begitu mereka tidak perlu berjubel di dalam gedung untuk menunggu nomor antreannya dipanggil," ungkapnya.

Setelah mendapat suntikan vaksin, tiap peserta menunggu di lokasi kurang lebih 30 menit untuk mengantisipasi ada KIPI (Kejadian Ikutan PascaImunisasi) atau tidak. Setelah itu, masing-masing peserta diminta untuk pulang ke rumah masing-masing.

"Untuk sertifikat vaksinasinya tidak kita serahkan langsung di sini supaya tidak terjadi kerumunan. Tiap peserta silakan mendownload dan mencetak sertifikat vaksinnya sendiri melalui link yang dikirim lewat SMS ataupun bisa mengunduhnya sendiri melalui aplikasi Pedulilindungi," kata Hamid.

Hamid juga berpesan kepada semua yang sudah divaksin untuk tidak abai terhadap protokol kesehatan. "Pada pesan yang kami kirimkan ke masing-masing peserta vaksinasi juga selalu kami ingatkan untuk selalui mematuhi protokol kesehatan terutama memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan," tandasnya.

Yunia (16), warga Sapuro Kebulen, Pekalongan Barat, yang juga seorang pelajar SMA negeri di Kota Pekalongan, mengaku bersyukur bisa mengikuti vaksinasi. Banyak teman-temannya sesama pelajar yang belum mendapat kesempatan disuntik vaksin Covid-19.

Tags :
Kategori :

Terkait