KENDAL - Jamu merupakan warisan budaya bangsa yang harus dilestarikan. Karena itu, proses pembuatanya pun harus memenuhi aspek-aspek kesehatan, sehingga khasiatnya bisa sesuai dengan kandungan-kandungan di dalamnya.
"Untuk itu pentingnya edukasi pembuatan dan penggunaan jamu yang aman, bermutu dan bermanfaat bagi para pedagang jamu seperti yang tengah dilakukan Kementerian Kesehatan RI besama Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal dan Anggota DPR RI ini," kata El Iqbal dari Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kemenkes RI, pada kegiatan edukasi pembuatan jamu di Aula Balai Desa Ngareanak, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, selasa (12/7/2022).
El Iqbal berharap, kegiatan ini dapat menjaga kesehatan masyarakat khususnya dalam di masa pandemi Covid-19. Dalam kegiatan juga ada vaksinasi Booster Covid-19 bersama.
"Berdasarka data masih sekitar 20 persen, sehingga harus terus dapat ditingkatkan," ungkapnya.
Dijelaskan, target vaksinasi booster hari ini 200 orang, dan pelaksanaan vaksinasi ini akan terus dilakukan selama 1 minggu yang dilaksanakan di 5 Puskesmas di Kabupaten Kendal dengan target 1000 orang. "Bagi masyarakat yang membuat atau berjualan jamu akan ada pendampingan dari dinas terkait dan mendapatkan tambahan modal," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kendal, Parno menjelaskan, bahwa vaksinasi Booster masih mencapai 20 persen, sehingga kegiatan ini sebagai bentuk berkolabarasi dengan Kemenkes RI, serta dukungan dari DPRI RI Tuti Nusandari untuk percepatan vaksinasi booster di Kabupaten Kendal, agar bisa lebih meningkat lagi.
Terkait dengan edukasi pembuatan jamu sehat, Parno mengatakan, bahwa Dinkes memiliki Gria Sehat, yaitu memproduksi jamu-jamu untuk kesehatan masyarakat Kendal. "Sehingga terkait hal tersebut, Dinkes akan mendampingi para pelaku pembuat jamu di Kabupaten Kendal," katanya.
Dalam kesempatan itu, paparan materi dari DPR RI disampaikan melalui platform virtual. (lid)