Harga Kedelai Naik, Produsen Tahu-Tempe Mogok Produksi

Sabtu 02-01-2021,08:12 WIB

Sedikitnya 5.000 produsen dan pedagang tahu dan tempe di Jakarta mulai melakukan aksi mogok produksi, sejak Jumat, 1 Januari hingga 3 Januari 2021.

Pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang tergabung dalam Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI itu melakukan aksi mogok karena harga bahan baku kedelai yang naik tajam, dari Rp7.200 menjadi Rp9.200 per kilogram (kg).

"Mulai hari ini, tanggal 1 Januari 2021 sampai 3 Januari 2021 para pengrajin tempe tahu, berhenti produksi," kata Sekretaris Puskopti DKI Jakarta, Handoko Mulyo, Jumat (01/01/2021).

Menurutnya, aksi mogok produksi itu telah disampaikan kepada sekitar 5.000 produsen maupun pedagang tahu dan tempe di DKI Jakarta melalui surat nomor 01/Puskopti/DKI/XII/2020 yang dikeluarkan Puskopti DKI Jakarta pada 28 Desember 2020.

Seruan mogok kerja itu juga disampaikan Handoko kepada jajaran pengurus di wilayah Provinsi Jawa Barat. Sementara, keputusan untuk menghentikan sementara proses produksi, kata Handoko, disepakati jajaran pengurus Puskopti pada Kamis 31 Desember, 2020.

"Malam Sabtu sampai malam Minggu, tanggal 2 Januari 2021 semua tidak berjualan. Malam Senin tanggal 3 Januari 2021 sudah ada penjualan di pasar," ujarnya.

Selain itu, Puskopti juga mengimbau kepada seluruh anggota untuk menaikkan harga jual tahu dan tempe minimal 20 persen dari harga awal untuk mengantisipasi kerugian.

"Kami juga sudah berkomunikasi dengan jajaran pengurus di Jawa Barat agar kenaikan harga dilakukan secara kompak," katanya.

Selama aksi mogok kerja berlangsung, kata dia, seluruh anggota dilarang untuk berbuat anarkis atau melanggar aturan hukum. "Perbuatan melanggar hukum ditanggung sendiri akibatnya," katanya. (antara)

Tags :
Kategori :

Terkait