DPTb Tahap 3
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pekalongan, kembali menggelar rapat pleno rekapitulasi dan penetapan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) Tahap 3, Kamis (11/4) malam. Pada rapat pleno tersebut, KPU Kota Pekalongan menetapkan jumlah DPTb yang masuk ke Kota Pekalongan untuk pindah memilih sebanyak 959 pemilih dan untuk pemilih yang pindah memilih keluar sebanyak 1.423 pemilih.
Komisioner KPU Divisi Program dan Data, Mursid Salimi dalam paparannya mengatakan bahwa dalam rekapitulasi daftar pemilih tambahan (DPTb) pada tahap 2 pemilih masuk tercatat sebanyak 825 orang. Tetapi dalam DPTb 3, jumlahnya bertambah menjadi 959 atau bertambah sekitar 134 orang. Untuk pemilih keluar, pada DPTb 2 tercatat sebanyak 1.268 dan pada pleno DPTb 3 bertambah 155 orang menjadi 1.423 pemilih keluar.
Meski sudah disampaikan dalam pleno, dikatakan Mursid bahwa hasil DPTb 3 belum final. Karena data tersebut masih terus bergerak selama Sidalih masih dibuka hingga surat edaran dari KPU RI diterima.
"KPU Kota Pekalongan masih bisa merespon pemilih dari Kota Pekalongan yang mengurus ke KPU tujuan. Dari KPU tujuan akan memberitahu kami bahwa ada pemilih dari Kota Pekalongan mengurus di daerah tujuan maupun daerah asal. Angka itu akan bergerak terus apabila sistemnya belum ditutup. Kami akan tetap mengikuti perkembangan data tersebut hingga pleno di tingkat atasnya," jelas Mursid.
DPTb 3 merupakan hasil rekapitulasi pengurusan A5 pada tahapan perpanjangan waktu hingga H-7 sebelum pemungutan suara. Mereka yang dapat mengurus pindah memilih adalah pemilih sakit, tertimpa bencana alam, menjadi narapidana maupun menjalankan tugas saat proses pemungutan. "Kemarin hingga batas waktu yang ditentukan masih ditemukan pemilih yang hendak pindah memilih di luar kategori tersebut, tapi kami belum bisa memberikan surat pindah memilih," sambung Mursid.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Pekalongan, Rahmi Rosyada Toha menambahkan, saat ini KPU tengah mempersiapkan logistik untuk Pemilu 2019 dimana KPU Kota Pekalongan masih kekurangan surat suara. Namun, pihaknya tetap optimis kekurangan tersebut dapat dipenuhi sebelum waktu pendistribusian di masing-masing TPS masing-masing.
"Terakhir kami menerima surat suara dari kekurangan 2% di tiap TPS tapi masih kurang dari jumlah yang dibutuhkan. Baru sore tadi untuk surat suara pilres ada tambahan lagi sekitar 6.000 ribu suara dari percetakan Jakarta. Tapi kami optimis akan segera terpenuhi dan sudah menyiapkan mekanisme agar penyampaian logistik ke tiap TPS tidak terlambat," terang Rahmi.
Terkait langkah antisipasi terjadinya bencana rob dan banjir yang kerap terjadi di wilayah Pekalongan Utara, Rahmi menyampaikan pihaknya telah menyiapkan panggung agar kondisi tersebut tidak mengakibatkan rusaknya logistik surat suara.
"Khusus untuk Utara di beberapa kelurahan yang rawan rob, kami telah berkoordinasi dengan KPPS untuk melakukan antisipasi membuat panggung yang tidak terlalu tinggi sehingga sewaktu waktu terjadi rob khususnya pada hari pemungutan sudah bisa ditanggulangi," pungkas Rahmi. (nul)