Soal Plaza, Pemkab Pekalongan akan Koordinasi dengan Pemkot Pekalongan

Kamis 14-02-2019,11:50 WIB

Pemda akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan terkait wacana pembangunan Plaza di tanah milik aset Pemkab Pekalongan yang berada di Kota Pekalongan. Hal itu dibenarkan Bupati Pekalongan H Asip Kholbihi.

BANGUN PLAZA - Pendopo aset Pemkab Pekalongan yang berada di Jalan Nusantara Kota Pekalongan bakal dibangun Pekalongan Plaza dengan dikelola oleh BUMD. TRIYONO

Dijelaskan Bupati, Pemkab berencana membangun Super Mall Pekalongan Tower pada tahun ini. Untuk pembangunan, pemerintah bakal memanfaatkan lahan seluas 2,6 hektare eks Pendopo Sekretariat Pemkab Pekalongan di Jalan Nusantara Nomor 1 Kota Pekalongan.

"Untuk pembangunan kami harus koordinasikan terlebih dahulu. Karena pendopo lama ada di tengah Kota Pekalongan. Namun Pemkab dan DPRD Kabupaten Pekalongan sudah menyetujui perencanaan tersebut," terangnya.

Adapun pemanfaatan aset bangunan tersebut, tujuan utamanya adalah mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkab Pekalongan. Sebab, Pendopo itu merupakan aset pemerintah Kabupaten Pekalongan, selain RSUD Kraton yang ada di wilayah Kota Pekalongan.

Diberitakan sebelumnya, Pendopo lama aset milik Pemkab Pekalongan yang ada di Kota Pekalongan bakal dijadikan sebagai Pekalongan Plaza atau Pekalongan Tower. Demikian dikatakan Bupati Pekalongan Asip Kholbihi dalam sidang paripurna persetujuan bersama di Gedung DPRD Kabupaten Pekalongan, Senin (11/2) siang.

Asip menuturkan, dalam mendongkrak perekonomian pemerintah akan membuka berbagai bidang baik pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan, pertambangan, sumber energi, properti perdagangan, pariwisata dan investasi.

"Semoga dengan adanya perusahaan umum daerah bisa berdampak langsung pada perekonomian Kabupaten Pekalongan," katanya

Untuk meminta dinas terkait memetakan potensi dan aset yang dimiliki Kabupaten Pekalongan dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

"Untuk permulaan nanti akan kami bangun usaha pembuatan malam yang digunakan sebagai bahan batik, karena melihat potensi penggunaan malam yang mencapai ribuan ton setiap harinya," jelasnya.

Menurutnya, pembuatan malam ada di Kabupaten Pekalongan dan dimiliki oleh perorangan bukan BUMD.

"Malam bisa menjadi potensi, begitu juga kain mori dimana kebutuhan setiap hari mencapai 2 juta yard. Jika Pemerintah Daerah bisa membangun dua usaha tersebut kami yakin pertumbuhan perekonomian akan mudah dicapai," imbuhnya. (yon)

Tags :
Kategori :

Terkait