**Walikota Canangkan Program Kerja 100 Hari
KOTA - Sejak mencanangkan program kerja 100 hari, perlahan tapi pasti, Pemkot Pekalongan dibawah kepemimpinan HA Afzan Arslan Djunaid SE dan H Salahudin STP mulai merealiasasikan janjinya, salah satunya menambal jalan yang berlubang sepanjang Jalan Diponegoro, Jalan Kusuma Bangsa, Jalan Gatot Subroto sampai Jalan Urip Sumoharjo.
Dalam pantauan Radar, sepanjang Jalan Diponegoro, Jalan Kusuma Bangsa, dan Jalan Gatot Subroto yang mulanya berlubang menganga. Kini sudah ditambal dengan aspal. Begitupula kondisi jalan Urip Sumoharjo. Selanjutnya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Penataan Ruang (PR) sebagai dinas teknis akan melanjutkan pengerjaan jalan yang berlubang di tempat lain.
Kepala DPU PR, Nur Priyantomo SE MM mengatakan, pihaknya sudah menambal jalan-jalan yang berlubang di sepanjang Jalan Diponegoro, Jalan Kusuma Bangsa, Jalan Gatot Subroto sampai Jalan Urip Sumoharjo. "Sebetulnya sudah banyak jalan yang DPU PR tambal. Namun mengelupas lagi karena hujan ekstrim," ucapnya yang diwawancarai Radar, Senin (1/3/2021).
Kini setelah beberapa hari cuaca cerah, sambung Nur Pri, kembali DPU PR melanjutkan perbaikan jalan yang berlubang. "Insya Allah, sebelum 100 hari, pekerjaaan menambal jalan yang berlubang sudah selesai semua," tegasnya.
Sebelumnya, saat dilantik menjadi Walikota dan Wakil Walikota Pekalongan periode 2021-2026, HA Afzan Arslan Djunaid,SE dan H Salahudin STP telah mencanangkan program kerjanya selama 100 hari ke depan.
Langkah awal keseriusan Aaf-Salahudin, panggilan akrabnya yakni dengan mengajak berkolaborasi dan komunikasi semua pihak termasuk seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan tagline 'Tahta Untuk Rakyat' dalam bersama-sama menuntaskan permasalahan-permasalahan yang ada di Kota Pekalongan selama kepemimpinannya 5 tahun mendatang.
"Kami tidak ingin muluk-muluk dalam membuat program 100 hari kerja yang bisa kita realisasikan saja. Mudah-mudahan dengan sinergitas dan komunikasi yang sudah terjalin baik antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, Forkopimda, dan termasuk masyarakat didalamnya dalam 100 hari kerja ke depan bisa segera teratasi dan terwujud dengan baik," ucapnya.
Adapun program-program prioritas yang ada dalam 100 hari kerja kepemimpinan Aaf-Salahudin, Aaf menyoroti beberapa permasalahan yang masih menjadi tugas rumah Pemkot Pekalongan, diantaranya mewujudkan jalan kota yang bebas berlubang, penanganan sampah, penanganan kesehatan gizi buruk, pengaturan lalu lintas yang berpedoman pada keselamatan pengendara dan peningkatan perekonomian masyarakat, permasalahan penanganan banjir dan rob, pendidikan di masa pandemi Covid-19, dan penanganan Covid-19 di masyarakat, serta permasalahan-permasalahan serius lainnya yang harus segera dituntaskan.
"Yang pertama kaitannya dengan jalan berlubang, seiring dengan musim penghujan dan muatan kendaraan yang berlebih membuat jalan-jalan yang mengalami kerusakan dari ringan, sedang dan parah. Kami sudah koordinasikan dengan pemerintah provinsi dan pusat, jalan-jalan mana saja yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota untuk bisa diperbaiki secara bertahap, agar tidak ada tumpang tindih kewenangan," jelasnya.
Aaf melanjutkan, kedua permasalahan penanganan sampah khususnya di jalan-jalan protokol akan dikoordinasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat. Aaf menyadari, disamping peranan pemerintah bersama dinas terkait, mewujudkan penanganan sampah di Kota Pekalongan akan bisa tercapai dengan dukungan dan keterlibatan peran serta masyarakat didalamnya yang paling utama untuk selalu meningkatkan kesadaran dalam membuang sampah pada tempatnya dan mengelola sampah yang ada dengan baik.
Ketiga, permasalahan gizi buruk, Aaf meminta masyarakat bisa segera melaporkan jika di lingkungan tempat tinggalnya ada warga yang mengalami gizi buruk agar bisa ditangani oleh Dinas Kesehatan setempat. Kemudian, dalam pengaturan lalu lintas yang berpedoman pada keselamatan pengendara dan peningkatan ekonomi masyarakat ini menjadi hal yang paling utama. Dengan pengaturan lalu lintas dan membangun infrastruktur jalan penunjang secara terukur dengan baik tentu akan menekan angka kecelakaan dan mengurai kemacetan yang ada.
Tidak hanya berhenti pada permasalahan-permasalahan tersebut, Aaf juga akan melakukan percepatan penanganan bencana banjir yang kerap terjadi di Kota Pekalongan. Salah satunya, dengan koordinasi dan terus menjalin komunikasi bersama Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi mengenai pembangunan-pembangunan infrastruktur untuk mengatasi permasalahan banjir secara bersama-sama.
"Saat kunjungan Gubernur Jawa Tengah kemarin ke Kota Pekalongan, Pak Gubernur telah menginstruksikan bahwa penanganan banjir ini harus diselesaikan dan dipikirkan bersama-sama untuk jangka menengah maupun jangka panjangnya. Yang ditekankan adalah koordinasi persiapan menghadapi musim penghujan dan antisipasi terjadinya musibah banjir sejak dini ini yang menjadi hal paling utama agar bisa menekan risiko dan dampak yang ada. Koordinasi antar lintas sektor ini yang perlu disiapkan lebih baik lagi ke depan, misalnya saja Pemerintah Provinsi sudah berkomitmen untuk memperbaiki sungai-sungai, Pemerintah Kota Pekalongan membangun dan memperbaiki sistem drainase, dan Pemerintah Pusat menyiapkan penanganan dari sisi tanggul-tanggul raksasa yang ada," bebernya.
Disinggung mengenai tindaklanjut model sistem pembelajaran di masa pandemi, Aaf mengungkapkan bahwa Pemkot Pekalongan masih mengacu pada SK Gubernur Jawa Tengah dan Dinas Pendidikan Jawa Tengah untuk tetap memberlakukan pembelajaran secara daring kepada peserta didik. "Meskipun sudah ada program vaksinasi Covid yang saat ini terus berjalan, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Pekalongan mengalami penurunan yang signifikan dan paling rendah di Jawa Tengah, dan dari orangtua murid sendiri juga masih belum berani jika pembelajaran tatap muka ini dilakukan, kami masih mengacu pada aturan yang sebelumnya ada dan terus kami evaluasi mengingat selama banjir kemarin juga sekolah-sekolah di Kota Pekalongan yang aman dari banjir masih digunakan untuk lokasi-lokasi pengungsian dan posko banjir," paparnya.