Wali Kota Rela 'Grubyukan' untuk Temui Warganya dan Beri Bantuan

Rabu 04-03-2020,10:25 WIB

BANTUAN - Wali Kota HM Saelany Machfudz SE tetap nekad menemui warganya di Kelurahan Tirto yang mengalami musibah, Selasa (3/3/2020). Kedatangannya untuk memberikan bantuan kepada ahli waris, sekaligus memberikan semangat agar tetap bersabar menghadapi ujian.

KOTA - Meski harus 'grubyukan' atau berjalan melintasi genangan air, Wali Kota HM Saelany Machfudz SE tetap nekat menemui warganya di Kelurahan Tirto yang mengalami musibah, Selasa (3/3/2020). Kedatangannya untuk menyalurkan bantuan kepada ahli waris, sekaligus memberikan semangat agar tetap bersabar menghadapi ujian.

Dua ahli waris yang menerima santunan, masing-masing ahli waris Muhammad Aftha (1 tahun), warga Kelurahan Tirto RT 05 RW 01 yang telah meninggal dunia karena demam panas pada Selasa (3/3/2020) pukul 05.00 wib WIB di RS Siti Khotijah. Serta Surowati (52), warga Kelurahan Tirto RT 07 RW 01, Kecamatan Pekalongan Barat yang meninggal dunia. Keduanya adalah korban banjir yang mengungsi pada 24-27 Februari 2020.

Dihadapan ahli waris, Wali Kota menyampaikan wujud bela sungkawa atas peristiwa yang menimpanya, sembari berdoa semoga almarhum dan almarhumah diterima di sisi terbaik Allah Swt. HM Saealany Machfudz juga meminta keluarga yang ditinggalkan bisa mengikhlaskan dan menerima dengan tabah. "Kami juga ada santunan kematian dan bantuan sembako.

Semoga apa yang kita serahkan ini dapat meringankan beban keluarga yang berduka," tuturnya.

Wali Kota juga meminta kepada keluarga almarhum untuk memanfaatkan bantuan sembako dan santunan dari Pemkot Pekalongan dengan baik. "Niki monggo ditampi nggih Pak, mudah-mudahan saget dimanfaatke, kangge kafan, selamatan, kaliyan tambahan lain (Ini mohon diterima Pak, mudah-mudahan dapat dimanfaatkan, untuk beli kafan, selamatan, dan tambahan lainnya," tutur Saelany.

Wali Kota juga mengajak warganya untuk berperilaku hidup sehat, dan selalu menjaga kesehatan. "Yang paling utama adalah sehat, saat musibah banjir tentu rentan masuk penyakit. Tetap jaga kesehatan dan kondisi fisik," tandasnya.

Dalam kesempatan di Tirto, Wali Kota menegaskan terus berupaya mengentaskan Kota Pekalongan dari banjir. Berbagai posko pengungsian, layanan kesehatn, dan dapur umum telah didirikan untuk membantu korban banjir. Tindakan fisik juga telah dilakukan untuk mengurangi banjir seperti pengerjaan tanggul darurat dengan 25.000 karung yang berisi tanah merah dan pasir untuk tanggul darurat sepanjang 4 kilometer Sungai Bremi di Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat.

"Berbagai langkah telah kita upayakan untuk mengurangi penderitaan korban banjir, berbagai posko layanan telah dibuat," jawab Saelany.

Wali Kota juga menyampaikan, telah timbul masalah baru, yakni infrastruktur seperti tanggul bocor dan adanya limpasan aliran air sungai. Ini sudah mulai ditambal. "Pembuatan tanggul darurat ini memnag tak bisa permanen namun dapat mengurangi sementara. Sudah ada 25 karung yang tengah diisi tanah merah atau pasir," ungkapnya.

Disampaikan Saelany bahwa pada awalnya 25.000 karung ini akan diisi dengan tanah merah, namun pada musim hujan ini banyak pengusaha yang menolak untuk menjual tanah.

"Yang repot itu tanahnya, kami sudah keliling ke pengusaha-pengusaha yang melayani penjualan tanah. Mereka tidak menyanggupi dengan alasan jika tanah diambil akan menimbulkan longsor. Kendati demikian Pemkot tetap mengambil langkah mengisi karung dengan tanah ladu (campuran pasir) yang harganya tiga kali lipat tanah merah," jelasnya.

Wali Kota mengaku harus tetap melakukan hal ini semata-mata untuk menanggulangi bajir. Langkah selanjutnya, Saelany telah berkoordinasi dengan pemda tetangga yakni Kabupaten Pekalongan, dan lanjutannya akan kerjasama dengan pemprov dan pemerintah pusat. (dur)

Tags :
Kategori :

Terkait