**Masih Ada Fenomena Perigee
KOTA - Fenomena Perigee (titik terdekat bulan terhadap bumi) disebut menjadi penyebab banjir rob di pesisir utara Jawa Tengah (Jateng) pada Senin (23/5/2022) lalu. Sebagaimana disampaikan Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang Ganis Erutjahjo.
Adanya Fenomena Perigee tersebut membuat gelombang di Perairan Utara Jawa Tengah mencapai 2,5 meter dan menyebabkan banjir di sejumlah kawasan pesisir, termasuk di Kota Pekalongan.
Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha mengungkapkan berdasarkan informasi dari BMKG, pada bulan Mei, Juni dan Juli posisi bulan dengan bumi di jarak terdekat sehingga pada bulan-bulan ini kemungkinan berdampak pada gelombang pasang. Terlebih, pada Bulan Mei lalu, beberapa sungai di Kota Pekalongan sempat melimpas naik ke permukaan akibat air laut yang melalui muara.
"Adapun prediksi gelombang air laut yang diterima BPBD melalui BMKG bisa diinformasikan bahwa sepanjang bulan Mei, Juni, dan Juli ada kemungkinan naiknya gelombang air laut ataupun ketinggian ombak di pesisir Kota Pekalongan. Namun, trendnya di bulan Juni ini cenderung ada penurunan dibandingkan pada bulan Mei lalu," tutur Dimas, Selasa (7/6/2022).
Kendati demikian, Dimas menambahkan, kewaspadaan dan antisipasi perlu disiapkan oleh masyarakat baik yang tinggal di pesisir, sedang melakukan aktivitas di laut, maupun yang berada di sempadan-sempadan sungai. Mereka perlu memahami kapan dan jadwal air laut mengalami pasang agar masyarakat bisa melakukan upaya-upaya meminimalisir dampak ataupun risiko yang ditimbulkan.
Lebih lanjut, pihaknya menjelaskan bahwa pada tanggal 23-29 Mei 2022 silam, Kota Pekalongan mengalami puncak gelombang pasang hingga 1,4 meter, adapun jadwal di bulan Juni ini mulai tanggal 4-7 Juni ini maksimal sampai dengan 1,1 meter.
Menurutnya, ketinggian air pasang tersebut masuk kategori sedang tetapi untuk wilayah pesisir Pantai Utara bisa berpotensi terhadap banjir dan rob, namun tidak berdampak terlalu signifikan.
"Tetapi kita sudah melewati fase itu ternyata tidak begitu berdampak secara signifikan terhadap wilayah-wilayah yang sebelumnya terjadi banjir. Dengan demikian, jadwal yang dikeluarkan BMKG kecenderungannya ada penurunqndibandingkan bulan lalu. Masyarakat diharapkan tidak lengah dan meningkatkan kewaspadaan di jam-jam pasang juga harus diwaspadai. Misalkan, tanggal 4-7 Juni biasanya pada jam 2 siang-6 sore terjadi pasang setinggi 1,1 meter, ini masih kategori sedang," pungkasnya. (way)