BATANG - Era perubahan teknologi informasi dewasa ini berlangsung amat pesat dan masif menyentuh setiap lini kehidupan masyarakat. Perkembangan tersebut mau tak mau juga menuntut jajaran birokrasi pemerintahan untuk terus berbenah, agar bisa tetap responsif terhadap kondisi masyarakat yang terus berubah.
"Ada pemerataan akses informasi yang luar biasa cepat dan masifnya. Maka sudah tak zaman aparat birokrasi, ASN bersikap adigang adigung seolah-olah lebih pintar, karena masyarakat mutakhir menjadi serba dan mudah tahu banyak hal, termasuk isu pemerintahan. Bisa jadi, masyarakat lebih cerdas dari aparatnya," terang Bupati Batang, Wihaji, saat membuka Bimbingan Teknis Budaya Kerja di Lingkungan Pemkab Batang, Kamis (17/10), di Aula Kantor Bupati. Kegiatan diikuti segenap pimpinan OPD serta perwakilan Subbag masing-masing OPD.
Sebaliknya, lanjut Wihaji, ASN dituntut berubah dan berbenah agar bisa adaptatif terhadap perkembangan teknologi yang berlangsung amat cepat. "ASN tidak boleh lagi menikmati zona nyamannya, dia harus berpikir kreatif, out of the box. Intinya harus berubah. Dan yang pertama-tama harus dirubah adalah mindset, pola pikir dan etos kerjanya yang bisa melahirkan budaya kerja yang lebih baik, memungkinkan tumbuh kembangnya kreativitas dan inovasi dengan tetap tidak menubruk aturan," jelasnya.
Budaya kerja demikian menurut Wihaji bisa lahir dalam sistem yang supportif terhadap peningkatan kinerja ASN. Kerja sistem pada awalnya mungkin memaksa, tetapi pada akhirnya akan menjadi kebiasaan yang secara alamiah menjadi budaya kerja ASN.
"Secara perlahan, kita mengikhtiari itu semua. Dalam beberapa tahun ini, Pemkab Batang telah menerapkan tunjangan berbasis kinerja. Cara ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan kinerja dan budaya kerja ASN di Batang," pungkas Bupati. (sef)