Dengan hilangnya badan jalan lingkungan itu, akses warga ke Dukuh Gunung Sari dan area pertanian memutar melintasi kebun-kebun warga. Karena itu satu-satunya akses jalan. "Alternatif lain lewat area perkebunan warga. Muter ke kanan, depan makam, terus ambil ke kiri masuk ke kebun cengkih, terus turun ke rumah situ. Lha tapi keadaan rumah, khususnya Pak Sudiro sangat membahayakan. Misalkan dihuni juga bahaya. Di atas tiga rumah itu, lebih banyak rumah di Dukuh Gunung Sari," terang dia.
Menurutnya, di Dukuh Depok Krajan juga ada tebing yang longsor dan menimpa rumah warga di bawahnya. Namun tidak menimbulkan kerusakan atau dinding rumah tidak jebol. "Cuma yang atasnya ada jalan dan teras rumah sudah retak. Sudah agak lama si tapi kemarin ketambahan ada yang longsor itu retakannya tambah parah," ungkapnya.
Ditambahkan, untuk mengatasi dampak longsor di desanya ia akan menggelar musyawarah desa. Karena peruntukkan dana desa sudah diplotting. Untuk alokasi dana bencana sudah digunakan untuk menangani bencana sebelumnya. Pekerjaannya pun hampir selesai. Ia berharap ada bantuan dari pemerintah daerah untuk mengatasi dampak bencana longsor di desanya. Karena anggaran desa terbatas dan sudah diplotting peruntukkanya.
"Jika bisa dirubah dan tidak melanggar aturan ya mungkin nanti dirubah peruntukannya. Namun kami harap ada bantuan dari pemerintah karena nilai kerugiannya besar, terutama untuk jalan lingkungan yang ambles tadi," imbuhnya. (had)