Sementara itu, Daffa Satya Adi, siswa kelas X Jurusan Teknik Ketenagalistrikan ini mengaku banyak mendapatkan manfaat karena tinggal di asrama. Selain bisa mendapatkan pendidikan secara gratis, ia juga mendapatkan wawasan ilmu agama Islam. Misalnya, belajar menjadi imam salat, belajar tajwid Alquran, dan menghafal surat di Alquran.
“Menu makanan di SMK semi boarding, enak. Ada makanan yang belum pernah saya makan, seperti ikan tuna. Di rumah jarang makan. Di SMK semi boarding ini sering makan tuna,” ungkapnya senang.
Sebagai anak dari orangtua yang bekerja sebagai buruh, siswa asal Jeruklegi, Cilacap ini, merasa senang bisa mendapatkan pendidikan dan tempat tinggal, serta fasilitas lain secara gratis.
Hal yang sama juga disampaikan siswa SMK semi boarding lain, Gurit Arga Pamungkas. Siswa kelas X Jurusan Teknik Ketenagalistrikan ini mengaku senang bisa meringankan beban orangtua dan melatihnya belajar hidup mandiri.
“Senang karena gratis. Jadi bisa membantu orangtua. Ayah buruh harian dengan pendapatan tak tentu,” kata Gurit.
Sedangkan Rafael Lelaki Hut, siswa Jurusan Teknik Konstruksi Perumahan berharap, dengan bersekolah di SMK semi boarding SMKN 2 Cilacap, cita-citanya akan tercapai. Sebab, di sekolahan dia mengaku banyak mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman.
Ditambah lagi, dengan dia tinggal di asrama sekolah, tentu membuatnya tak perlu repot menyeberangi laut untuk bisa sampai di sekolah. Rumahnya yang berada di Jojog, Kutawaru, Cilacap, jauh dari lokasi sekolah.
“Bangga dan bersyukur karena mempermudah akses saya menuju sekolah,” kata siswa yang bercita-cita ingin menjadi juragan mebel di Jepara ini.
Dia bersama siswa SMK semi boarding SMKN 2 Cilacap lain, amat berterima kasih kepada Gubernur Jateng yang telah membuat program SMK semi boarding. Program ini membuat siswa dari kalangan tidak mampu bisa bersekolah dan tinggal di tempat yang layak secara gratis.
“Terima kasih pak Ganjar. Program SMK semi boarding sangat membantu siswa yang kurang mampu. Harapan saya, SMK semi boarding berkembang dan lebih baik. SMK semi boarding, bisa!,” seru Rafael.
Kepala SMKN 2 Cilacap Akhmad Murwanto mengatakan, total jumlah siswanya sebanyak 1.670 siswa. Sedangkan siswa semi boarding ada sekitar 30 orang. Mereka berasal dari berbagai jurusan di sekolah.
Selain mendapatkan ilmu pengetahuan di kelas, para siswa juga diajarkan disiplin dan mandiri. Adapun kegiatan siswa di asrama, antara lain pembinaan kedisiplinan berupa apel pagi, upacara pengibaran bendera, pembinaan mental spiritual usai salat magrib dan sebelum subuh, serta kegiatan keagamaan dibimbing pamong.
"Kami sangat mengapresiasi program SMK semi boarding ini," kata Murwanto. (red)