Investasi dan Berkah KITB
Kabupaten Batang diyakini tengah bertransformasi menjadi salah satu sentrum investasi baru di tingkat regional maupun nasional, seiring pengembangan dua kawasan industri berskala besar di wilayahnya. Ada Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Gringsing dengan total luasan 4.300 hektar serta Batang Industrial Park (BIP) di Tulis seluas 287 hektar. Dalam dua tahun terakhir, keberadaan kawasan industri ini telah efektif menjadikan Batang sebagai magnet investasi baru di Jateng.
Dalam beberapa tahun terakhir, Batang berhasil menjelma menjadi daerah dengan pertumbuhan investasi tertinggi kedua di Jawa Tengah. Tahun 2022 saja, realisasi investasinya mencapai 5,8 triliun, padahal KITB dan BIP belum benar-benar beroperasi. "Yang pasti, sejumlah investor PMA dan PMDN saat ini telah mengantre untuk masuk ke KITB maupun BIP. Ini tidak hanya akan menyangkut angka pertumbuhan investasi, tetapi dampaknya juga akan dirasakan ke semua sektor di Kabupaten Batang, multiplier effect," tandas Lani.
Pertumbuhan investasi dan industri di Batang ini diyakini cukup menjanjikan, dengan dampak yang bakal dirasakan untuk pemerintah dan masyarakat lokal. Lani optimis, perkembangan industri nantinya akan menjadi pemacu berbagai indikator makro daerah. "Yang pasti pertumbuhan ekonomi akan meningkat, yang kedua soal potensi serapan tenaga kerja yang besar, ini kita siapkan betul agar masyarakat kita benar-benar mendapatkan manfaatnya," terangnya.
Bahkan sebelum KITB dan BIP belum sepenuhnya beroperasi, peluang serapan tenaga kerjanya sudah cukup besar. Tahun 2023, KITB diproyeksikan mampu menyerap hingga 6.550 naker, sementara BIP ada 572 orang. Keterserapan tenaga kerja lokal ini akan mendorong peningkatan rata-rata penghasilan masyarakat Batang. Kalau penghasilan meningkat, maka kebutuhan atas layanan pendidikan dan kesehatan juga meningkat.
"Belum lagi dengan potensi bertumbuhnya simpul-simpul ekonomi di sekitar kawasan industri. Itu sebabnya, kami optimis dalam 5 tahun ke depan IPM Batang akan meningkat cukup signifikan," jelas Lani didampingi Pj Sekda, Ari Yudianto.
Apresiasi dan Penghargaan
Di luar upaya Pemkab Batang menggenjot indikator makro pembangunan, mereka juga terus memperkuat sistem birokrasi dengan salah satu indikatornya adalah pada meningkatnya kualitas pelayanan publik. Kerja-kerja di bidang ini pun terus dilakukan melalui berbagai penguatan dan inovasi daerah yang pada akhirnya tak pernah sepi dari apresiasi dan penghargaan.
Beberapa penghargaan yang berhasil diraih Pemkab Batang di bawah kepemimpinan Lani Dwi Rejeki, antara lain; pertama, penghargaan sebagai Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah Terkomunikatif. Kedua, penghargaan Pengelola BUMD Peduli Lingkungan. Ketiga, JDIH Peringkat 1 Nasional Kategori Sekretariat DPRD. Keempat, Digitalisasi Sarana dan Prasarana BUMD Air Minum.