Berbagai upaya telah dilakukan seperti pemindahan sejumlah WBP ke lapas lain, dan berbagai upaya lainnya yang tentunya sesuai dengan SOP.
Lapas Pekalongan sudah memiliki dan melaksanakan tindakan-tindakan jangka pendek berdasarkan SOP penanggulangan bencana banjir yang telah diinovasi berdasarkan kondisi yang terjadi di Pekalongan.
Namun, berdasarkan evaluasi dari tindakan jangka pendek pada SOP tersebut, dinilai belum mampu menangani masalah banjir secara lebih optimal. Oleh karena itu, pejabat beserta seluruh petugas Lapas Pekalongan mencoba untuk mencari jalan keluar dalam menangani masalah banjir yang terjadi.
Mengingat Lapas Pekalongan merupakan fasilitas pelayanan publik yang bergerak pada bidang eksekusi pidana di mana memiliki tugas untuk membina sekaligus merawat WBP yang ada di dalam Lapas Pekalongan, membuat petugas berusaha untuk menerapkan solusi berupa penyedotan air di area lapas dengan memanfaatkan tiga unit mesin pompa air.
Mesin pompa air tersebut untuk menyedot genangan air di area dalam lapas agar segera surut dan kegiatan di lapas dapat kembali berjalan normal.
Namun, seiring berjalannya waktu, kondisi pompa air sudah semakin memburuk dan hal ini memengaruhi kecepatan kerja mesin dalam melakukan penyedotan air.
Kondisi tersebut didengar oleh Wakil Ketua MPR sekaligus Anggota Komisi III DPR RI, Arsul Sani, yang kemudian memberikan bantuan mesin pompa air untuk Lapas Pekalongan. Mesin pompa air tersebut adalah mesin baru dan memiliki kapasitas lebih besar dari yang sudah dimiliki Lapas Pekalongan. (way)