BATANG - Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di Jalur Pantura Alas Roban, Selasa (6/6/2023). Sebuah minibus mengalai kecelakaan tunggal hingga terbang dan jungkir balik. Kecelakaan tunggal itu mengakibatkan satu orang meninggal dunia di lokasi kejadian.
Kasat Lantas Polres Batang, AKP Agus Pardiyono Marinus membenarkan adanya kecelakaan yang terjadi di jalan alternatif itu. Dijelaskan dia, kecelakaan maut itu menimpa sebuah minibus Hijet bernopol G 1801 MB, berpenumpang 6 orang dewasa dan 1 anak, pada Selasa (6/6/2023) sekitar pukul 13.00 WIB.
"Petugas telah tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan berupaya melakukan tindakan pertolongan awal untuk menyelamatkan korban yang masih berada dalam kondisi kritis, dan satu orang meninggal dunia," ujarnya.
Diketahui, Minibus tersebut mengangkut rombongan pondok pesantren dari Buaran Pekalongan, yang akan menuju Kendal. Menurut Dikin, saksi mata, dirinya melihat mobil melaju kencang dari arah barat dan oleng. Diduga minibus tersebut mengalami rem blong dan melaju sangat kencang karena kontur jalan yang curam.
Sesampainya di jalur pengaman, pengemudi berusaha menyelamatkan mobil dengan masuk jalur pengaman. Tapi naas, niat penyelamatan itu gagal karena di depan jalur pengaman ada tumpukan beton dan kabel telekomunikasi yang menggantung.
Mobil menabrak tumpukan beton dan tersangkut kabel besar, kemudian terbang jungkir balik. Kondisi minibus hancur tidak berbentuk. “Saya mengira itu terpal terbang, ternyata mobil,” kata Dikin, di lokasi kejadian.
Satu penumpang dipastikan tewas dan yang lainnya luka berat. Kebanyakan mengalami patah tulang dan luka terbuka.
Semua korban dibawa ke RSI Weleri Kendal untuk mendapat penanganan. “Saya menggotong laki-laki yang patah tulang di kaki dan seorang anak kecil usia 6 tahun yang masih hidup,” lanjut Dikin.
Adapun diantara barang-barang milik penumpang yang berserakan, ditemukan satu KTP atas nama Husni Faroh beralamat Kradenan Pekalongan yang merupakan pengurus pondok.
Dari pantauan di lokasi kejadian, jalur pengaman tersebut sebenarnya sudah memenuhi syarat. Tapi kurang perawatan karena banyak ditumbuhi rumput tebal dan ada tumpukan beton bekas bongkaran jalan yang dibuang di depannya.
Selain itu, kabel telekomunikasi yang menggantung rendah sangat membahayakan. Papan petunjuk juga tidak terpasang. Kondisi ini sudah banyak dikeluhkan pengguna jalan.
Kecelakaan ini menjadi peringatan bagi seluruh pengguna jalan untuk selalu menjaga keselamatan dan kewaspadaan saat berkendara.
Jalan alternatif Alas Roban Batang diketahui memiliki jalur yang rawan terjadinya kecelakaan, dan kejadian ini kembali menegaskan betapa pentingnya kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas.
Masyarakat diimbau untuk menghindari perilaku berkendara yang ceroboh dan selalu mematuhi peraturan lalu lintas. Keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya harus menjadi prioritas utama.
Tragedi kecelakaan ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban yang kehilangan salah satu anggota keluarganya.