BOJONG,RADARPEKALONGAN - Dalam rangka launching Gerakan Pasar Murah (GPM), Pemkab Pekalongan menggelar pasar murah di halaman Kantor Kecamatan Bojong, Senin (26/6/2023).
Gerakan ini dicanangkan sebagai upaya pengendalian inflasi dan stabilisasi pasokan serta harga pangan. Launching GPM dihadiri antara lain oleh TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Kabupaten Pekalongan, Kasubdivre BULOG wilayah VI Pekalongan, dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Pekalongan.
Baca juga:Tekan Inflasi, Gerakan Pangan Murah di Batang Diserbu Warga
Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi menggelar Gerakan Pasar Murah. Karena gerakan ini sangat membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau serta diharapkan mampu mengendalikan inflasi saat ini.
“Alhamdulillah inflasi sudah membaik, per Mei 2023, angka inflasi kita berada di angka 4,17 %, jauh lebih rendah dari inflasi tahun 2022 yang hampir mencapai 7%, ini menandakan bahwa upaya pengendalian inflasi yang kita lakukan sudah menampakkan hasil,” tegas Sekda M Yulian Akbar.
Sekda mengatakan, berdasarkan pantauan di lapangan, saat ini harga telor dan ayam negeri masih cukup tinggi. Hal tersebut perlu diintervensi, karena pemerintah ini tugasnya memastikan ketersedian dan keterjangkauan harga pangan. Akbar juga menginstruksikan agar rantai distribusi bahan pangan pokok agar terus dicek untuk memastikan pasokan dan distribusi.
Ditegaskan Sekda bahwa TPID yang terdiri dari berbagai elemen lintas sektor akan memastikan, mengontrol dan mengendalikan inflasi yang terjadi di Kabupaten Pekalongan, serta ketersedian komoditas dan keterjangkauan harga pangan di Kabupaten Pekalongan.
"Yang mengalami lonjakan akan kita intervensi dan jika kita perlukan akan dilakukan operasi pasar. Khusus mengendalikan inflasi, ini kolaborasi yang baik, mari kita buat kebijakan yang baik, yang bikin masyarakat senyum, karena ini kepuasan pembuat kebijakan,” ungkap Akbar.
Berdasarkan pantauan di lapangan, harga telur hampir dalam sebulan terakhir ini cukup tinggi. Harga telur di tingkat eceran masih bertahan di kisaran Rp 31 ribu per kilo. Harga kebutuhan lainnya yang naik adalah gula pasir. Di tingkat eceran, harganya naik dari Rp 13.500 perkilo menjadi Rp 14.000 perkilo. Harga minyak goreng pun masih tetap di kisaran Rp 16 ribu per liter hingga Rp 22 ribu per liternya.