RADARPEKALONGAN - Islam mengharamkan memakan tikus. Bahkan disebut sebagai hewan fasik (berbahaya). Maka diperintahkan untuk membunuh tikus. Salah satu bahaya tikus bisa menyebabkan masalah kesehatan bagi tubuh manusia.
Tikus yang kerap bersarang di dalam rumah tak hanya membuat rumah tampak kotor atau memakan apa saja yang ada di rumah. Lebih buruknya lagi tikus bisa menyebabkan sejumlah penyakit bagi manusia.
Hewan pengerat ini yang kerap muncul pada malam hari dapat meninggalkan kotorannya, baik dalam bentuk air liur, bulu, urine, atau tinja. Kotoran ini lah jadi biang kerok berbagai penyakit yang bisa menjadi masalah kesehatan penghuni rumah. Gigitan tikus yang terinfeksi penyakit pun membahayakan manusia.
Jika kita tidak sengaja kontak langsung dengan kotoran tikus atau mengonsumsi makanan dan minuman yang terkena kotorannya, maka risiko terjangkit penyakit bisa terjadi, mulai dari leptospirosis, infeksi virus hanta, hingga tifus.
Dalam Islam, tikus termasuk di antara hewan yang haram untuk dimakan. Tikus diperintahkan untuk dibunuh, bahkan disebut sebagai hewan fasik. Dalilnya, dari Aisyah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
خَمْسٌ فَوَاسِقُ يُقْتَلْنَ فِى الْحَرَمِ الْفَأْرَةُ ، وَالْعَقْرَبُ ، وَالْحُدَيَّا ، وَالْغُرَابُ ، وَالْكَلْبُ الْعَقُورُ
“Ada lima jenis hewan fasik (berbahaya) yang boleh dibunuh ketika sedang ihram, yaitu tikus, kalajengking, burung rajawali, burung gagak dan kalb aqur (anjing galak).” (HR. Bukhari No. 3314 dan Muslim No. 1198).
Penyakit dari tikus dapat ditularkan ke tubuh manusia baik melalui gigitan, kotoran, atau urine. Bahkan, penularannya juga dapat terjadi melalui perantara kutu yang mengisap darah tikus yang terinfeksi.
Baca juga:Gunakan Bahan-Bahan di Dapur, Ini Cara Praktis Usir Tikus dari Rumah
Beberapa jenis penyakit yang dapat disebabkan oleh tikus seperti dilansir alodokter.com, diantaranya:
1. Leptospirosis
Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira. Urine dan darah tikus yang terinfeksi bisa menyebarkan bakteri ini. Bukan hanya tikus, ada beberapa hewan lainnya yang tergolong sebagai perantara penyebaran leptospirosis yakni sapi, anjing dan babi.
Gejala ringan penyakit leptospirosis adalah sakit kepala, demam, kehilangan nafsu makan, menggigil, dan nyeri otot. Untuk gejala yang parah seperti batuk darah, nyeri dada, penyakit kuning, pembengkakan tangan atau kaki dan sesak napas, sehingga bisa mengancam nyawa. Tanpa penanganan, bisa menyebabkan kerusakan ginjal hingga sepsis.
2. Penyakit pes
Gigitan kutu yang telah mengisap darah tikus yang terinfeksi bakteri Yersinia pestis menyebabkan penyakit pes. Ada tiga bentuk penyakit ini, yaitu pes yang menyerang kulit dan kelenjar getah bening (bubonic plague), pes pada paru-paru (pneumonic plague), dan pes yang menyerang darah (septicemic plague).