Imbas Penutupan Objek Wisata THR Kramat Batang, PAD Sebesar Rp 400 Juta Menguap

Selasa 18-07-2023,11:20 WIB
Reporter : Dhia Thufail

BATANG - Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga menyatakan bahwa pihaknya harus merelakan pendapatan asli daerah (PAD) dari Taman Hiburan Rakyat (THR) Kramat menguap sebesar Rp400 an juta.

Karena seperti diketahui bersama, pasca insiden robohnya atap kolam renang prestasi di THR Kramat pada Desember 2022 silam, Pemkab Batang resmi menutup total obyek wisata itu.

"Ya, kurang lebih 400 - 500 an juta hilang, karena tidak ada pemasukan sama sekali sejak THR Kramat tutup akhir tahun 2022 lalu," ungkap Kepala Disparpora Batang, Yarsono, Senin (17/7/2023) kemarin.

Ia mengatakan, bahwa kini pihaknya tengah mengajukan usulan anggaran perbaikan atap kolam renang prestasi itu ke DPRD Batang pada tahun anggaran 2024 mendatang.

"Kami ajukan usulan Rp1 miliar di tahun 2024. Mudah mudahan usulan itu disetujui. Karena sifatnya mendesak, untuk menutup kolam prestasi. Karena kalau tanpa ada atap, kolam cepat kotor, dan cepat ditumbuhi lumut," terangnya.

Disampaikan juga oleh Yarsono, bahwa pihaknya telah membuka kembali objek wisata THR Kramat. Pihaknya bersana instansi terkait telah membersihkan puing puing material atap yang roboh.

"Material atap kolam yang roboh sudah dievakuasi oleh DPU PR Batang, untuk kemudian dilakukan lelang dan penghitungan oleh BPKPAD Batang. Terkait berapa nominalnya, kami kurang tahu pasti," jelasnya.

Dikatakan dia, per 1 Juli 2023, Objek Wisata THR Kramat telah dibukanya kembali. Ia berharap, agar PAD dari sektor wisata itu dapat kembali diserap.

Meski dengan segala keterbatasan, destinasi wisata yang menonjolkan kolam renang itu, tetap berupaya memberikan pelayanan agar warga tersalurkan bakatnya dalam cabang olahraga renang.

Pengelola THR Kramat, Susilo Widyat mengatakan, destinasi wisata yang mengunggulkan kolam renang prestasi itu telah kembali dibuka sejak dua pekan yang lalu, atas arahan dari DPRD Batang, yang tujuannya agar Pemkab Batang kembali mendapat pemasukan dari PAD.

“Karena ini baru dibuka, pengunjung cuma 50-60 orang, jika dibandingkan saat beberapa tahun lalu yang mencapai 200 pengunjung tiap harinya,” katanya.

Menurut dia, beberapa infrastruktur yang perlu mendapat perhatian lebih adalah dipasangnya kembali atap penutup kolam renang prestasi.

“Yang pasti membutuhkan anggaran dan persetujuan dulu. Untuk waktu perbaikannya menunggu arahan dari pemkab dan DPRD,” jelasnya.

Sebagai langkah untuk menjaga kenyamanan pengunjung, dalam waktu dekat akan dilakukan pemasangan bendera dan papan peringatan, seperti kedalaman kolam dan lainnya.

“Petugas intensif melakukan pengawasan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Kolam renang mulai buka tanggal 3 Juli, mayoritas pengunjung adalah klub atau komunitas atlet renang, yang datang untuk berlatih,” terangnya.

Kategori :