Program Seragam Gratis di Batang Resmi Diluncurkan, Sekolah Wajib Belanja ke UMKM Lokal!
NOVIA ROCHMAWATI BELAJAR - Siswa SDN Proyonanggan 01 Batang saat belajar menggunakan seragam merah putih.--
RADARPEKALONGAN.CO.ID, BATANG – Pemerintah Kabupaten Batang resmi menjalankan program seragam gratis untuk siswa baru SD dan SMP negeri mulai tahun ajaran 2025/2026. Namun ada syarat khusus: sekolah diminta membeli seragam dari UMKM yang berada di sekitar lingkungan sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Batang, Bambang Suryantoro Sudibyo, mengatakan aturan ini sudah tertuang dalam Peraturan Bupati terkait pemanfaatan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda).
“Yang penting itu beli jadi, dan dibeli dari UMKM di sekitar sekolah. Misalnya sekolah di Gringsing, ya jangan belanja ke Pekalongan. Harus di wilayah sekitarnya,” tegas Bambang, Senin (23/6/2025).
Kebijakan ini dinilai sebagai langkah ganda: membantu siswa baru lewat seragam gratis sekaligus memberdayakan pelaku usaha kecil di lingkungan sekolah.
Untuk tahap awal, seragam yang dibagikan meliputi satu stel pakaian utama. Siswa SD akan mendapat seragam putih-merah, sedangkan siswa SMP mendapatkan putih-biru. Nilai bantuan yang disiapkan yaitu Rp125 ribu per siswa SD dan Rp150 ribu per siswa SMP.
“Untuk olahraga, pramuka, atau batik tetap menjadi tanggungan orangtua,” tambah Bambang.
Total anggaran yang disiapkan Pemkab Batang melalui program ini mencapai Rp4,5 miliar.
Kepala SMPN 3 Batang, Budiyatmaka, menyatakan pihaknya siap menjalankan program seragam gratis dan sudah terbiasa menggunakan anggaran Bosda untuk membantu siswa dari keluarga tidak mampu.
“Selama ini Bosda juga biasa digunakan bantu siswa miskin. Jadi kalau ada yang butuh seragam tambahan, bisa kita bantu,” ujarnya.
Bupati Batang M. Faiz Kurniawan memastikan program seragam gratis ini menjadi bagian dari upaya pemerataan akses pendidikan yang nyata dan berdampak langsung bagi masyarakat.
“Semua siswa baru SD dan SMP negeri tahun ini harus dapat seragam gratis. Ini bukan hanya janji, tapi bentuk nyata komitmen Pemkab,” ujar Faiz.
Ia berharap kolaborasi sekolah dan UMKM bisa menciptakan siklus ekonomi lokal yang sehat, sekaligus mengurangi beban orangtua saat tahun ajaran baru tiba.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

