KARANGANYAR - Ketua TP PKK Jawa Tengah, Siti Atikoh Ganjar Pranowo menegaskan pentingnya fondasi pendidikan bagi anak usia di bawah lima tahun (balita).
Keberadaan Baby Day Care, kata Atikoh, berperan penting dalam membentuk karakter anak untuk menjadi generasi unggul menghadapi Indonesia Emas 2045.
Hal itu disampaikan Atikoh Ganjar di sela-sela membuka Pelatihan Pengelolaan Baby Day Care bagi Kader TP PKK kabupaten/kota se-Jawa Tengah di BLK Karanganyar, Kamis (20/7/2023). Sedikitnya 300 ibu-ibu ikut dalam pelatihan tersebut.
“Ini luar biasa sekali, karena usia 0-5 tahun itu kan fondasi bagi kita untuk memberikan pendidikan karakter, kemudian pendidikan agama kepada anak-anak kita,” katanya.
Atikoh mengatakan, istilah penitipan anak juga harus diganti dengan pengasuhan. Sebab dalam Taman Penitipan Anak (TPA), anak tak sekadar dititipkan, namun juga mendapat pengasuhan dan pendidikan secara baik. Bahkan, ada kurikulum pengasuhan yang ditetapkan masing-masing TPA.
Lewat TPA, Atikoh mengatakan, tumbuh kembang anak tidak luput dari perhatian. Sehingga fenomena keterlambatan perkembangan bisa diidentifikasi dari awal dan orangtua bisa mengetahui.
“Ini tentu perlu kerjasama dari kedua belah pihak baik dari pengasuh anak-anaknya maupun yang di rumah (orangtua) bisa ditindaklanjuti,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Atikoh, di masa kini banyak orangtua yang bekerja dan tidak bisa secara langsung mengasuh anak. Maka pengasuh di TPA harus memiliki pengetahuan serta pemahaman agar dapat mendidik dan membentuk karakter anak menjadi generasi unggul menyongsong bonus demografi Indonesia Emas 2045.
“Harapannya dengan fondasi yang kuat ini nanti akan tercetak generasi-generasi yang unggul Indonesia Emas 2045,” tandasnya.
Senada disampaikan Kepala Baznas Jateng KH Ahmad Darodji, bahwa pelatihan ini memberikan pemahaman lebih luas kepada ibu-ibu dalam pengasuhan anak. Bagaimana pendidikan karakter anak juga harus seimbang dengan ilmu akademik dan keagamaan.
“Seperti yang disampaikan Bu Atikoh tadi, saya sedikit menambahkan. Karena tidak semua orangtua itu bisa mendidik anak, tapi pendidikan yang awal sekali itu fundamental,” tegasnya yang juga Ketua MUI Jateng itu.
Zuzum Nurwahidah, peserta pelatihan asal Grobogan mengapresiasi kolaborasi Baznas dan PKK Jawa Tengah menggelar pelatihan tersebut. Zuzum yang telah berkecimpung di pengasuhan anak menyebut, pelatihan ini penting karena pengasuh memerlukan pemahaman yang sama untuk mendidik anak.
“Harapannya lebih sering lagi, buat saya kegiatan ini penting karena bisa tahu seperti apa pola pengasuhan yang benar dan memperbaiki yang sudah berjalan di TPA kami,” ujarnya.
Kegiatan yang terselenggara berkat kerja sama dengan Baznas Jateng ini dilaksanakan tiga gelombang. pertama pada 16–18 Juli 2023, gelombang kedua pada 20–22 Juli 2023, dan yang terakhir pada 23–25 Juli 2023. (*)