KAJEN,RADARPEKALONGAN - Rika Indriyani (20), warga Desa Bulakpelem, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, diduga kuat menjadi korban pembunuhan.
Pasalnya, jasad korban dibuang ke sungai di area tambak di Pantai Blendung, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, dengan pemberat dari sarung dan batu agar tenggelam ke dasar sungai.
Kakak korban, Rusmiati, ditemui di rumah duka, Rabu siang, 23 Agustus 2023, mengatakan, ia mendapatkan informasi adiknya itu belum pulang pada Senin siang, 21 Agustus 2023, dari ayahnya, sekitar pukul 12.00 WIB.
Dirinya memang tidak serumah dengan adiknya tersebut. Selanjutnya, pihak keluarga lapor polisi pada Senin malam, sekitar pukul 22.00 WIB.
"Kami sudah berupaya cari ke sana, ke sini, sudah ke Kajen, Kesesi, Spait, grosir tapi ndak ada yang tahu," kata dia.
Suasana rumah duka di Desa Bulakpelem, Sragi.-Hadi Waluyo-
Dikatakan, korban sempat pamit dengan teman kerjanya mau jalan-jalan. Menurutnya, usai pulang kerja pada Minggu malam itu, sekitar pukul 21.00 WIB, adiknya tidak pulang ke rumah dulu. Adiknya sudah membawa baju ganti dari rumah.
Baca juga:Warga Sragi Pekalongan jadi Korban Pembunuhan, Mayat Dikenakan Seragam Pramuka
"Dari kerjaan salin, langsung pergi. Makanya di rumah kan khawatir kok ndak pulang-pulang kerja, biasanya jam setengah sepuluh sudah pulang. Adik saya naik motor. Adik berangkat kerja Minggu pagi, jam sembilan, pulang aturannya jam sembilan malam. Ndak pamit mau kemana. Ndak nelpon saya, ndak nelpon kakaknya yang di Sumub," tutur dia.
Ia mengaku saat mayat itu ditemukan pertama kali ia sempat melihat jika wajahnya mirip dengan adiknya. Namun ia tidak percaya lantaran adiknya sudah tidak sekolah. Sedangkan mayat itu mengenakan pakaian seragam pramuka.
"Polisine telpon terus suruh ke Rumah Sakit Pemalang akhirnya kami ke sana habis Mahgrib. Dari ciri-ciri bajunya, celananya, kukunya, kakinya, saya tahu karena dia adik saya. Dari wajahnya saya sudah ndak ngenali tapi saya kenal kakinya, tangannya, jari-jarinya itu saya tahu itu adik saya tapi saya tidak mau mengakui malam itu. Giliran ke polres, barang-barangnya itu semua milik adik saya, baru saya percaya benar adik saya," katanya.
Pihak keluarga korban berharap polisi bisa segera ungkap pembunuh adiknya tersebut. Pihak keluarga ingin keadilan ditegakkan. Pelaku dihukum berat lantaran telah berbuat keji terhadap adiknya tersebut.
"Kami ingin minta keadilan seadil-adilnya. Adik saya kan ndak salah apa-apa. Ndak nakal, ndak punya salah. Maksudnya adik saya itu ndak punya dendam apapun, adik saya ndak nakal, hanya pingin kerja yang benar tapi malah kok kayak gini. Masalahnya apa dengan adikku ini hingga adik saya di koyo iki," ujarnya.
Ia sendiri mengakui tidak tahu dengan siapa adiknya pergi malam itu, apakah adiknya punya kenalan baru, atau ada orang yang sering makan di situ.