SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapatkan kenang-kenangan gitar kayu tua dari seorang musisi jalanan di Kota Semarang bernama Tumono.
Gitar itu diberikan kepada Ganjar sebagai kenang-kenangan dan bentuk terima kasih dari Tumono dan kawan-kawan musisi jalanan.
Momen bersejarah itu tercipta tatkala Ganjar Pranowo menonton Pentas Apresiasi Musisi Jalanan di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang, Minggu (3/9/2023) malam. Awalnya Ganjar datang hanya untuk menyaksikan para musisi jalanan menampilkan pertunjukan dan karyanya.
Ia tiba di lokasi sekira pukul 20.00 WIB, ketika grup musik Tuan Besar naik panggung. Setibanya Ganjar, ia langsung disambut hangat oleh para musisi dan penonton di lokasi.
Usai penampilan dari Tuan Besar, Ganjar kemudian diminta naik ke atas panggung untuk memberikan sambutan. Setelah itu Ganjar diberikan kejutan oleh Tumono yang naik panggung sambil membawa gitar kayu tua bersejarah miliknya.
Secara spontan Tumono langsung memberikan gitar bersejarah miliknya kepada Ganjar sebagai tanda kasih dan kenang-kenangan darinya dan musisi jalanan Kota Semarang.
"Ternyata ada pengamen yang sudah berganti alat musik dari gitar ke angklung. Kemudian itu (gitar) dipersembahkan kepada saya. Gitarnya lumayan tua jadi pasti ada sejarah yang panjang dari seorang pengamen. Keren," kata Ganjar tentang kenang-kenangan berupa gitar dari musisi jalanan itu.
Selanjutnya Ganjar ditodong untuk jamming bareng dengan para musisi. Ganjar dan para musisi jalanan yang sudah mendapatkan sertifikasi itu menyanyikan lagu "Bento" ciptaan legenda musik Indonesia Iwan Fals.
"Itu penggembira saja. Untung ada temannya (di panggung), kalau nggak (mungkin) lari semua penontonnya," ujar Ganjar sembari tertawa bersama para musisi.
Tumono mengaku gitar kayu tua yang diberikan kepada Ganjar Pranowo itu memang memiliki sejarah panjang. Gitar itu sudah menemani Tumono mengamen sejak kelas 1 SMP. Ia memberikan gitar kesayangan itu kepada Ganjar karena sudah menjadi pemimpin yang baik di Jawa Tengah dan peduli dengan musisi dan seniman.
"Kasih gitar tadi itu kenang-kenangan dan sejarah buat saya kepada Pak Ganjar. Semoga pengamen jalanan dikasih tempat yang baik dan layak. Gitar itu sendiri sudah dari saya SMP kelas 1. Sudah mengamen tapi belum bisa beli gitar bagus, jadi gitar kayu itu. Ada acara ini saya bawa itu," ujarnya.
Menurut Tumono, Ganjar merupakan sosok pemimpin yang baik dan peduli. Ia merasa kehilangan ketika Ganjar pada 5 September 2023 sudah purna tugas sebagai Gubernur Jawa Tengah.
"Pak Ganjar itu kepemimpinannya bagus. Secara personal, Pak Ganjar itu jos, istimewa. Tapi kenapa kok sudah selesai," katanya.
Tumono merupakan salah satu musisi jalanan yang sudah terdaftar dan sudah tersertifikasi. Pendataan dan sertifikasi itu dilakukan oleh Institut Musisi Jalanan (IMJ) didukung oleh Dirjen Kebudayan Kemendikbud. Tumono mengatakan gitar kayu tua itu saat ini memang sudah tidak ia gunakan mengamen karena sudah berganti ke alat musik angklung.
"Sekarang sudah nggak ngamen pakai gitar lagi. Pakai angklung. Grup angklung saya namanya Angklung Lestari. Biasanya keliling ke pasar-pasar. Kadang Pasar Mangkang, Pasar BK, kadang Pasar Peterongan, tidak pasti," ujarnya. (*)