*SMPN 6 Pekalongan
KOTA - SMPN 6 Pekalongan menggelar projek P5 (Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila) sebagai kegiatan pembelajaran implementasi kurikulum Merdeka. Karena pada bulan-bulan ini momen pemilihan ketua OSIS. Maka SMPN 6 Pekalongan mengangkat pemilihan ketua OSIS itu sebagai topik.
Disampaikan Kepala SMPN 6 Pekalongan Qurratiani menerangkan bahwa pada moment pemilihan ketua OSIS yang dikolaborasikan dengan projek P5 mengambil tema suara demokrasi.
"Jadi pemilihan ketua OSIS ini adalah sebagai sebuah kendaraan, tapi di dalamnya kita punya maksud dan tujuan tertentu dalam projek p5 yaitu memberikan atau menanamkan nilai-nilai atau dimensi yang ada di profil pelajar Pancasila," ungkap Ani, sapaan akrabnya.
Diantara dimensi yang diambil dalam projek suara merdeka ini adalah integritas yaitu akhlak yang dimiliki siswa dalam menjalankan pesta demokrasi sekolah yang jujur, sportif, kebhinekaan global yang artinya bisa menghadapi berbagai perbedaan yang ada dalam pesta demokrasi, gotong royong, bernalar kritis dan kreatif.
"Kita ini mengadopsi pemilihan presiden, jadi step by step prosesi pemilihan presiden kita adopsi, mulai dari timses setiap paslon lalu debat calon yang kami hadirkan panelis, serta pelaksanaan TPS-TPS yang melibatkan seluruh kelas dengan kreativitas yang mereka miliki. Misalnya ada yang TPS kelas 8 yang berkonsep horor, pecel lele, kafe dan lain sebagainya pokonya kita miripkan dengan konsep pemilu yang asli," imbuhnya.
Ditambahkan, kegiatan pemilihan ketua OSIS perdana yang dibuat dengan konsep kreatif ini diharapkan bisa sukses dalam mencapai tujuan. Karena semangatnya adalah project P5 dengan dimensi yang harus ditanamkan.
"Harapan kita penanaman nilai ini bisa membekas di hati anak-anak. Sehingga pada saat ia dewasa bisa menjadi warga masyarakat yang baik, dan jika kebetulan dia pada posisi petugas pelaksana pemilu mereka bisa menjalankan tugas dengan baik karena mereka memiliki nilai-nilai atau tadi dimensi yang sudah kita bekalkan hari ini. Sehingga menjadi warga negara yang baiklah dalam demokrasi," pungkas Ani. (mal)