Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) telah mewisuda sebanyak 279 mahasiswa dalam kegiatan wisuda ketujuh tahap 1 tahun 2023 di Gedung H. A. Djunaid Convention Center, Rabu (13/9/2033).
Prosesi wisuda dilakukan terhadap D3 Keperawatan sebanyak 70 orang, D3 Bidan sebanyak 36 orang, Profesi Ners sebanyak 64 orang, D3 Akuntansi 33 orang, S1 Akuntansi 16 orang, S1 Ekis sebanyak 6 orang, S1 Manajemen sebanyak 25 orang, S1 Keperawatan sebanyak 13 orang, S1 Fisioterapi sebanyak 6 orang, S1 Farmasi sebanyak 2 orang, D3 Manajemen Informatika sebanyak 4 orang dan D3 Teknik Mesin 5 orang, serta ada 117 mahasiswa yang meraih predikat Cumlaude.
"Wisuda semester genap ini terdiri dua tahap. 13 september 2023 ini ada 279 wisudawan dengan jumlah wisudawan dengan predikat cumlaude 117( 41,9 %) dan tanggal 26 September 2023 nanti ada 308 wisudawan dengan predikat Cumlaude 97 Wisudawan," ujar Rektor UMPP Dr Nur Izzah, SKp. MKes.
Nur Izzah juga berpesan kepada para wisudawan bahwa ilmu yang sudah didapatkan saat ini tidak bisa berhenti disini saja, tetapi harus tetap mengasah ilmunya dengan melakukan pendidikan berkelanjutan.
"Apa yang mereka lakukan sesuai dengan kompetensi yang ada pada saat nanti bekerja itu gunakanlah ilmu sebaik-baiknya dan jaga nama baik diri, keluarga dan almamater dan mampu berbuat baik bagi orang lain," pesannya.
Untuk wisuda ketujuh di UMPP sendiri kalau dilihat dari prestasi yang didapatkan kemudian IPK kelulusan juga meningkat dan yang mendapatkan nilai sempurna juga meningkat.
"Wisudawan kali ini banyak menorehkan prestasi baik akademik dan non akademik," ucapnya.
Nur Izzah juga menjelaskan bahwa UMPP sendiri masih menerapkan skripsi sebagai syarat kelulusan, tetapi ada beberarapa yang bisa diganti selain skripsi.
Misalnya ada mahasiswa yang lolos PKM dan dilakukan dengan baik sampai akhir kemudian sampai mendapatkan laporan hasil itu bisa diakui sebagai satu skripsi.
Begitu juga mahasiswa KKN yang dibeberapa prodi yang diwajibkan tetapi bisa digantikan jika mahasiswa melakukan suatu kegiatan seperti tim penanggulangan bencana maka itu bisa diakui juga sebagai program KKN.
"Tahun ini belum ada mahasiswa yang lulus tanpa skripsi, ini adalah tahun yang sebelumnya pandemi dan ada mahasiswa yang melakukan skripsi tanpa penelitian, jadi mereka skripsi dengan Literatur Review," pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris IV Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Moh. Mudzakkir, S.Sos., M.A., Ph.D. menambahkan bahwa perkembangan Perguruan Tinggi Muhamamdiyah dan Aisiyah mengalami perkembangan yang cukup bagus secara kuantitatif, saat ini ada 171 Perguruan tinggi Muhammadiyah.
"170 Perguruan Tinggi ada di Indonesia dan 1 ada di Malaysia yaitu University Muhammadiyah Malaysia yang terletak di Malaysia Utara, jadi perkembangan secara kuantitatif bertambah," tuturnya.
Menurut Moh. Mudzakkir, UMPP dulu terdiri dari 3 lembaga yakni Sekolah Tinggi Kesehatan, Sekolah Tinggi Ekonomi dan Politeknik kemudian mengalami transformasi atau merger menjadi Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan maka bagus secara kualitas.
"Dengan menjadi universitas, dan bermunculan perguruan tinggi swasta dan negeri yang membuka cabang disuatu daerah maka menjadi tantangan tersendiri bagi UMPP untuk menjadi lebih baik lagi," tandasnya.