Ada beberapa faktor yang memengaruhi seseorang menjadi People Pleasure, di antaranya:
- Kecenderungan bawaan. Beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan alami untuk menyenangkan orang lain sejak kecil.
- Pengalaman masa kecil. Efek pengalaman traumatis atau pola pengasuhan di masa kecil dapat membentuk seseorang menjadi seorang People Pleaser.
- Kekhawatiran tentang penolakan. Ketakutan ditolak atau tidak disukai oleh orang lain juga termasuk faktor yang dominan untuk mendorong perilaku ini.
BACA JUGA:2 Cara Deteksi Dini Gangguan Jiwa yang Dapat Kamu Terapkan! Awas Jangan Self Diagnose!
Jika sikap People Pleasure ini terus berlanjut, besar kemungkinan akan berdampak negatif pada keberlangsungan hidup dan pembentukan jati diri seseorang.
Cara Mengatasi
Berikut 7 langkah atau cara konkrit yang bisa diterapkan untuk mengatasi perilaku People Pleaser:
1. Self-awareness (kesadaran diri): Langkah pertama adalah mengenali bahwa kamu adalah seorang "People Pleaser." Kesadaran diri adalah kunci untuk perubahan.
2. Tentukan batas: Belajar untuk mengatakan "tidak" dengan tegas ketika kamu memang tidak bisa atau tidak ingin melakukan sesuatu. Dirimu memiliki hak untuk menjaga batasan-batasan diri.
3. Komunikasi: Cobalah untuk berkomunikasi, menyampaiakan secara jujur kepada orang lain tentang perasaan, kebutuhan, dan batasan-batasan. Ini membantu menghindari konflik yang mungkin timbul karena perasaan tertekan dan tidak enak kepada orang lain.
4. Self-care: Royal kepada diri sendiri, dengan memprioritaskan kesejahteraan fisik dan mental. Ini juga termasuk dalam cara merawat diri sendiri, bisa dengan beristirahat yang cukup, dan mengembangkan hobi atau kegiatan yang membuat Anda bahagia.
5. Cari dukungan: Berbicaralah dengan orang yang dipercaya seperti teman, keluarga, atau seorang profesional jika kamu merasa kesulitan mengatasi perilaku "People Pleaser". Terapis atau konselor dapat membantu menjalani perubahan positif.
6. Belajar mengatakan "tidak": Mulai praktek untuk mengatakan "tidak" secara sehat dan tegas ketika diperlukan tanpa merasa bersalah. Gunakan cara yang santun agar kamu tidak merasa buruk, dan lawan bicara tidak tersinggung.
7. Pikirkan diri sendiri: Ingatlah bahwa kamu juga berhak untuk merasa bahagia dan puas dengan kehidupanmu sendiri. Memenuhi kebutuhan dan keinginan diri juga termasuk tindakan yang sehat kok.