"Jadi sejak masuk pendidikan, bisa diajak untuk datang ke monumen ini, untuk mengenal sosok Pak Hoegeng sehingga terpatri di dadanya: Saya harus jadi polisi yang berani, jujur, sederhana dan berintegritas tinggi seperti beliau. Sehingga ke depan diharapkan dapat memunculkan Hoegeng-Hoegeng yang lain," Kapolda menambahkan.
BACA JUGA:RPJPD 2025-2045, Pemkot Pekalongan Sasar 7 Tema
Kapolda juga turut menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Wali Kota Pekalongan beserta jajaran atas ijin yang diberikan sehingga pembangunan Monumen Hoegeng dapat dilaksanakan.
Pembangunan monumen tersebut akan berlangsung selama kurang lebih tiga bulan dan rencananya akan diresmikan pada 10 November 2023 oleh Kapolri, bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional.
"Rencananya pada 10 November nanti (pembangunan selesai) akan langsung diresmikan oleh bapak Kapolri langsung. Kita juga akan menggelar berbagai kegiatan seperti kegiatan bakti sosial, bakti kesehatan dan lainnya di Stadion Hoegeng ini," pungkas Kapolda.
Sementara itu, Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid mengaku bersyukur atas adanya pembangunan Monumen Hoegeng di Kota Pekalongan yang telah diinisiasi dari jajaran Polda Jawa Tengah, termasuk terkait anggaran pembiayaannya.
"Tentu, Pemerintah Kota Pekalongan sangat mendukung adanya pembangunan Monumen Hoegeng," katanya.
BACA JUGA:Masuki Tahun Politik 2023-2024, Ini Pesan Habib Lutfy bin Yahya
Aaf, sapaan akrab Wali Kota Afzan berharap nantinya jika monumen Hoegeng ini sudah selesai dibangun, masyarakat bisa bersama-sama menjaga keberlangsungan monumen tersebut.
"Pemerintah Kota Pekalongan menyiapkan tempat, mewakafkan sebagian tanah yang ada di area Stadion Hoegeng, tampak muka pengecatan, dan pengaspalan," ujarnya.
"Sedangkan, untuk ugo rampe untuk patung dan kelengkapan berdirinya Monumen Hoegeng ini full semuanya disupport dari Kapolda beserta jajarannya. Mudah-mudahan pembangunan monumen ini berjalan lancar," imbuh Aaf.
Pengasuh Ponpes Almaliki Pekalongan KH Muhammad Saifuddin Amirin menambahkan bahwa Monumen Hoegeng yang dibangun tersebut bisa dikatakan pula sebagai prasasti jariyah. Sebab, Jenderal Hoegeng di masa hidupnya telah menjariyahkan tenaga, pikiran, dan waktunya untuk Indonesia.
BACA JUGA:Ulama Sejumlah Negara Ikut Letakkan Batu Pertama MTs Almaliki Cendekia
"Maka dari itu, ini saya katakan sebagai prasasti jariyah, amal jariyah. Maka dari itu kita berdoa semoga jariyah dari kita, dari kepolisian, dari masyarakat, dari TNI, semua lapisan, ini akan menjadi jariyah di dunia dan di akherat nanti," kata Kiai Saifuddin Amirin. (way)