Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sangat mencela perbuatan ini dan memberi ancaman kepada para tamu yang mengintip, sebagaimana sabdanya,
"Andaikan ada orang melihatmu di rumah tanpa izin, engkau melemparnya dengan batu kecil lalu kamu cungkil matanya, maka tidak ada dosa bagimu." (HR. Bukhari)
Baca juga:Adab Bangun Tidur Sesuai Sunah Nabi
6. Pulang Kembali jika Disuruh Pulang
Jika pemilik rumah menolak untuk ditemui, maka pulanglah. Atau kita sudah salam tiga kali, namun tidak ada jawaban dari dalam rumah maka pulanglah. Tak perlu tersinggung atau marah, karena ini syariat Islam.
Di antara hikmahnya adalah hal ini demi menjaga hak-hak pemilik rumah. Allah Ta'ala berfirman,
"Jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu: Kembali (saja)lah, maka hendaklah kamu kembali. Itu bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. An-Nuur: 28)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, "Mengapa demikian? Karena meminta izin sebelum masuk rumah itu berkenaan dengan penggunaan hak orang lain. Oleh karena itu, tuan rumah berhak menerima atau menolak tamu."
7. Jawab dengan Nama Jelas jika Pemilik Rumah Bertanya
Pemilik rumah kerap menanyakan siapa yang bertamu. Untuk itu, jawablah dengan nama yang jelas, agar pemilik rumah tahu siapa tamunya itu. Jangan jawab dengan "saya" atau "aku" atau yang sejenisnya, tapi sebutkan nama dengan jelas.
Dalilnya, dari Jabir radhiallahu anhu, dia berkata, "Aku mendatangi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, maka aku mengetuk pintu, lalu beliau bertanya, 'Siapa?' Maka Aku menjawab, 'Saya.' Lalu beliau bertanya, 'Saya, saya?' Sepertinya beliau tidak suka." (HR. Bukhari dan Muslim)
Demikian beberapa adab bertamu dalam Islam yang perlu kita perhatikan, agar apa yang kita lakukan ketika bertamu sesuai dengan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.