RADARPEKALONGANDISWAY.ID - Apakah kalian tahu Batik kembang khas Surabaya? Batik ini sebetulnya tak jauh beda dengan Lasem, Solo, Yogyakarta bahkan kota Pekalongan. Namun tetap ada gaya tersendiri dari model batik dari Surabaya ini.
Walau cukup sulit kalau ditelusur lebih lanjut, tapi batik khas Surabaya sebetulnya cukup keren lho. Sebagai daerah transit, wajar jika perkembangan batik awal mila di sana agak sulit untuk diketahui mulanya.
Kalau dilihat sekilas, memang motifny tak jauh beda dengan daeerah lain. Tapi yang perlu kamu ketahui adalah bahwa batik kembang khas Surabaya ini punya karakter yang kuat, cocok dengan karakter arek-arek yang penuh heroisme mengusir Belanda pada November 1945.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Batik Khas Solo, Tampil Cantik dan Berbudaya dalam Satu Kain
Mulai dari warna dan konsep yang kuat dan jelas. Konsepnya cenderung menonjolkan kekuatan dan keberanian. Inilah yang menjadi ciri khasnya dimana kamu bisa diilihat.
1. Motif Sawunggaling
Batik kembang khas Surabaya ini pertama kali dibuat oleh Putu Sulistiani. Batik ini awal mulanya adalah sosokl yang tak terkalahkan saat saat itu.
Semua pertandinan laga duel satu lawan satu. Maka secara otomatis. Motif kembang sawunggaling ini terinspirasi dari Joko Barek.
Tokoph ini adalah pahlawan yang bijak, adil dan kebebasan. Ada gambar Joko Barek yang membuatnya jadi lebih elegan.
Untyi warnanaya sendiri cenderung cerah dengan perpaduan warna yang kaya. Ada dedaunan dan bunga yang menghiasi motof ini.
2. Motif Chengho
Selanjutnya motif batik Chengho yang inspirasi didapat dari Laksamana Cheng Ho. Cheng Ho buat masyarakat Surabaya adalah sosok yang istimewa.
Bentuk motifnya ada gambar kapal yang berukuran besar. Konon Cheng Ho ini dikenal sebagai orang yang berjasa dalam penyebarann Islam di Indonesia.
Kapal Chengho ini tergambar jelas dpada kain batik kembang khas Surabaya. Konon kapal Cheng Ho ini terbesar kedua setelah bahtera yang dibuat oleh Nabi Nuh.