RADARPEKALONGAN - Astra Motor Jawa Tengah adalah main dealer motor Honda untuk wilayah Jawa Tengah dengan cakupan empat Karesidenan, meliputi Karesidenan Semarang, Surakarta, Pekalongan, dan Pati. Semua produk Honda berbagai tipe merajai pasar motor di Jawa Tengah.
Sebagai market leader, Astra Motor Jawa Tengah jelas memiliki tanggung jawab yang besar. Tidak hanya menghadirkan produk - produk terbaik di kelasnya, tetapi juga memiliki kepedulian akan keselamatan berkendara bagi masyarakat, khususnya konsumen motor Honda. Salah satu implementasi dari tanggung jawab dan kepedulian tersebut adalah adanya Program Sekolah Safety Riding Mandiri (SSRM ) untuk SMK Binaan.
Senior instruktur safety riding Astra Motor Jawa Tengah, Suko Edi, mengatakan program SSRM adalah penyampaian materi ajar tentang keselamatan berkendara dalam bentuk mata pelajaran oleh guru kepada murid secara mendalam dan berkelanjutan, sehingga murid bisa memahami dan memiliki kesadaran dan juga kepedulian keselamatan saat berkendara.
" Hadirnya program SSRM merupakan bentuk kepedulian Astra Motor Jateng terhadap keselamatan berkendara, khususnya anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Dengan tingkat kepedulian yang masih sangat rendah, akan sangat membahayakan keselamatan bagi dirinya dan juga orang lain di jalan. Program ini akan mengajarkan ketrampilan, pengetahuan, dan etika dalam mengendarai sepeda motor", kata Suko Edi yang sudah 16 tahun aktif dalam pembinaan safety riding untuk pelajar SMK Binaan.
Program SSRM mulai dilaksanakan tahun 2010 lalu, dan SMKN 1 Bulakamba Brebes merupakan SMK pertama yang menjadi Binaan Astra Motor JawaTengah. Dimana sekarang sudah ada 60 SMK di Jawa Tengah yang mengimplementasikan program tersebut menjadi mata pelajaran.
"Materi yang diajarkan meliputi, awarness, skill berkendara, dan public speaking, ketiga materi dasar ini harus dipahami oleh murid dalam pelajaran safety riding", imbuh Suko Edi.
BACA JUGA:Satu Hati Penuh Arti, Kebersamaan Astra Honda bareng Konsumen di IMOS+ 2023
Materi Awarness atau kepedulian keselamatan, murid akan diberikan pemahaman tentang riding Gear meliputi peralatan berkendara, seperti helm, sarung tangan, dan jaket. Selain itu, materi ini juga akan mengajarkan postur berkendara, etika berkendara, pola bahaya, prediksi bahaya, pengenalan rambu dan juga marka jalan.
Sedangkan untuk materi skill berkendara meliputi cara pemanasan, pengereman, keseimbangan, menikung dan safety cek.
Sedangkan materi public speaking sendiri bertujuan untuk melatih murid agar bisa menyampaikan dengan baik topik materi yang sudah dipelajari dan dipahami kepada yang lain.
"Dalam pembelajaran public speaking, murid harus belajar menyampaikan pendapat tentang topik yang telah ditentukan. Misal topik tentang Helm sebagai perlengkapan pelindung kepala saat berkendara, murid harus bisa menjelaskan jenis Helm dan seberapa penting fungsinya saat berkendara", jelasnya.
Semangat Astra Motor Jawa Tengah untuk menciptakan budaya keselamatan berkendara, tentu membutuhkan mitra yang memiliki semangat dan komitmen yang sama.
“Kami akan terus mengajak SMK Binaan untuk bersama-sama menciptakan budaya keselamatan berkendara. Semua harus memiliki semangat dan tujuan yang sama untuk memberikan berkontribusi secara aktif menjadi pelopor atau duta keselamatan. Dengan lahirnya pelopor atau duta keselamatan, jelas bisa mengurangi dan menekan angka kecelakaan di jalan raya.
Kalau bukan kita, siapa lagi yang menjadi Virus #Cari_Aman untuk menularkan pentingnya keselamatan berkendara di jalan raya ", tutup Suko Edi. (*)