Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sukirman Ngajar di SMAN 1 Kajen, Beri Tips Pelajar untuk Bisa Sukses

Selasa 31-10-2023,22:29 WIB
Reporter : Hadi Waluyo
Editor : Hadi Waluyo

KAJEN - Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sukirman ngajar kelas XII di SMAM 1 Kajen, Kabupaten Pekalongan, Selasa, 31 Oktober 2023. Sukirman yang merupakan alumni SMAN 1 Kajen tahun 1992 ini memberikan ilmunya tentang tugas dan fungsi DPRD serta sistem politik di Indonesia.

Sukirman mengajar tak sendirian. Ia bersama alumni SMAN 1 Kajen lainnya. Yakni Arif Bahtiar, alumni 1992 yang saat ini menjadi Manager Hotel Howard Johnson Pekalongan. Arif memaparkan peranan pemilih pemula dalam Pemilu 2024. 

Selain itu, ada pula Kepala Sekolah SMAN 1 Kajen Ircham Junaidi. Ircham menyampaikan materi pentingnya belajar demokrasi bagi siswa.

Sukirman saat ngajar di SMAN 1 Kajen juga memberikan tips untuk sukses bersaing di dunia kerja. Tips ini berdasarkan pengalaman hidupnya. 

Baca juga:Ratusan Pelajar SMAN 1 Kajen Timba Ilmu di Gedung Dewan, Ketua DPRD Hindun Berbagi Kunci Suksesnya

"Tahun 1992 lulus, kuliah di Undip. Dari sisi akademis, tidak begitu menonjol. Tidak terlalu berprestasi lah dari sisi akademis, makanya begitu ikut UMPTN saya Alhamdulillah diterima di Universitas Diponegoro jurusan sastra Indonesia," kata dia.

Pada eranya, jurusan sosial kurang mentereng dibandingkan jurusan eksakta. Jurusan eksakta biasanya untuk anak-anak pintar. "Ilmu sosial seolah-olah menjadi ilmu yang madesu atau masa depan suram," kata dia. 

"Makanya kan adik-adik sekalin pasti cita-citanya ah saya pingin jadi dokter, saya ingin jadi insinyur dan seterusnya. Biasanya yang dituju ilmu-ilmu eksak," lanjutnya. 

Sukirman pun memberi semangat pelajar yang mengambil ilmu sosial. Agar bisa bersaing, harus meningkatkan skill dan ketrampilan serta jaringannya. "Adik-adik yang ambil ilmu-ilmu sosial harus terus berkompetisi meningkatkan skillnya, meningkatkan ketrampilannya," ujarnya. 

Baca lagi:Sukirman Sosialisasikan Kesehatan Perempuan Untuk Menciptakan Generasi Yang Tangguh

Diakuinya, sistem pendidikan di Indonesia saat ini belum menjamin lulusan kuliahan langsung bisa bekerja. Menurutnya, jika tidak memiliki ketrampilan dan jaringan yang luas, maka lulusan kuliahan pun belum menjamin mampu berkompetisi dengan orang lain untuk meraih posisi ketenagakerjaan. 

"Adik-adik mulai sekarang asah ketrampilan, mengasah jaringan dan seterusnya. Melalui apa? Melalui OSIS, melalui kegiatan-kegiatan organisasi di ekstra, ada karang taruna, IPNU, IPPNU dan lainnya sebagai basis untuk memperkuat jaringan. Itu akan menjadi bekal kelak. Presiden dan wakil presiden pun basisnya sama. Punya jaringan, aktif di organisdasi dan seterusnya," katanya.

Sementara itu, Arif Bahtiar memaparkan tentang peranan pemilih pemula dalam Pemilu 2024. Ia menerangkan, pemilih pemula ialah pemilih yang pada pemilihan sebelumnya belum bisa menggunakan hak pilihnya, dan periode ini adalah hak pertama kali untuk memilih dengan rentang usia pemilih 17 tahun hingga 21 tahun.

Menurut data KPU, kata dia, pemilih pemula atau kelompok generasi milenial dan generasi Z sejumlah 113 juta pemilih, dimana 2 kelompok ini mencapai 50 persen dari total keseluruhan pemilih.

Menurutnya, pemilih pemula merupakan segmen yang unik. Ciri-cirinya, antusiasme tinggi, haus akan perubahan, dan relatif lebih rasional. Namun memiliki sisi negatif mudah terpengaruh. 

Kategori :