1. Bahan Utama
Meskipun sama-sama memiliki kandungan kalori yang sama-sama rendah, namun keduanya terbuat dari bahan yang berbeda. Nasi shirataki berasal dari olahan akar tanaman konjac atau konnyaku. Tanaman tersebut memiliki nama latin Amorphophalluas konjac.
Tanaman tersebut merupakan tanaman yang berasal dari Jepang, dan tumbuh subur di negara China, Jepang dan beberapa negara Asia.
Sedangkan nasi porang berasal dari olahan akar tanaman porang. Dimana tanaman ini memiliki nama latin Amorphophallus muelleri blume. Faktanya, ternyata tanaman ini berasal dari Indonesia loh.
Meskipun berasal dari tanaman yang berbeda, ternyata kedua tanaman tersebut merupakan tanaman yang tergolong dalam spesiaes yang sama, namun spesiesnya berbeda. Oleh sebab itulah jenis nasi tersebut serupa tapi tak sama.
BACA JUGA:Bikin Makanan untuk Diet Sehat dengan 5 Pemanis Alami Pengganti Gula, Dijamin Lebih Aman
2. Kandungan Glukomanan
Perbedaan nasi shirataki dan nasi porang yang pertama yakni mengenai kandungan glukomanan. Meskipun sama-sama memiliki jumlah glukomanan yang tinggi , nyatanya kedua jenis nasi tersebur memiliki perbedaan presentasi glukomanan.
Nasi shirataki mengandung mengandung sekitar 44% glukomanan didalamnya. Sedangkan nasi porang sebesar 65% kandungan glukomanannya. Glukomanan adalah serat alami yang terdapat dari akar tanaman porang maupun konjac.
Itulah beberapa perbedaan nasi shirataki dan porang sebagai referensi menu diet Anda. Kini sudah jelas bahwa kedua nasi tersebut berbeda meskipun memiliki kemiripan.
Meskipun memiliki perbedaan, namu tetap kedua jenis nasi tersebut merupakan jenis nasi yang paling cocok untuk diet. Jangan salah dan bingung lagi ya terkait perbedaan nasi shirataki dan nasi porang.