RADARPEKALONGAN – Sebagai umat, kita mungkin sering mencari kisah Nabi yang jarang diketahui untuk memperkuat iman dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Nabi Muhamad SAW adalah sosok Rasul yang sangat dicintai oleh umatnya. Beliau adalah utusan Allah SWT untuk mengajarkan kebenaran mutlak kepada seluruh manusia di alam semesta ini.
Beliau adalah suri teladan yang memiliki hati bersih dan kemuliaan tinggi.
Allah SWT menjelaskan dalam firman-Nya:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ ٢١ Artinya: “Sungguh pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat serta yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21) BACA JUGA: Deretan Nama Sahabat Nabi yang Jarang Diketahui: Para Wanita Kuat di Masanya, Kamu Pasti Kagum dengan Kisahnya BACA JUGA: Kisah Sahabat Nabi yang Jarang Diketahui: Ukasyah dan Cambuknya untuk Rasulullah SAWKisah Nabi yang Jarang Diketahui
Dari sekian banyak kisah dan cerita yang bisa kita teladani dari perjalanan hidup Rasulullah SAW, berikut ini beberapa kisah lainnya yang jarang kita ketahui.
Tidak Pernah Menyalahkan Umatnya
Kisah ini bermula usai Rasulullah SAW dan pasukannya kembali dari perang Khandaq (Parit). Para prajurit kala itu segera melepaskan baju zirah mereka dan ingin mengambil wudu untuk salat Ashar.
Namun Rasulullah menahan mereka dan memerintahkan untuk salat di tempat bani Quraizah.
Mendengar titah itu, para prajurit pun kemudian melanjutkan perjalanan mereka bersama Rasulullah.
Namun, perasaan mereka mulai resah saat hari semakin menjelang sore dan senja sebentar lagi berakhir.
Jika harus mengikuti perintah Nabi Muhammad untuk melaksanakan salat Ashar di tempat bani Quraizah, kemungkinan waktu Maghrib akan tiba terlebih dahulu.
Bingung oleh kondisi yang mereka hadapi, para prajurit itu pun terbagi menjadi dua pendapat yang berlawanan. Separuh ingin menyegerakan salat sesuai dengan perintah Allah SWT, separuhnya lagi tetap melanjutkan perjalanan dan mengikuti arahan Nabi Muhammad SAW.
Lepas peristiwa itu, beliau tidak marah sama sekali, apa lagi membodoh-bodohi dan menyalahi prajuritnya.