Hampir Terkabul, Begini Kisah Nabi Musa Ingin Melihat Allah SWT saat di Gunung Sinai

Jumat 17-11-2023,13:00 WIB
Reporter : Diyah Feronika
Editor : Dony Widyo

Banyak ulama menyatakan bahwa permintaan Nabi Musa untuk melihat wujud Allah SWT adalah mustahil. 

Namun keinginan Nabi Musa untuk melihat sosok Tuhannya bukanlah karena beliau merasa ragu, namun untuk memperkuat iman dan takwanya. 

BACA JUGA: 2 Kisah Menyentuh Hati di Zaman Rasulullah dari Seorang Wanita Miskin dan Anak Yatim, Sangat Mengharukan!

Kisah ini dengan jelas tertulis pada Al-Quran surat Al-A'raf ayat 143 yang berbunyi: 

وَلَمَّا جَاءَ مُوسَىٰ لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنْظُرْ إِلَيْكَ ۚ قَالَ لَنْ تَرَانِي وَلَٰكِنِ انْظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي ۚ فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَىٰ صَعِقًا ۚ فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ۝ 

Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman". 

BACA JUGA: Kisah Sahabat Nabi yang Jarang Diketahui: Ukasyah dan Cambuknya untuk Rasulullah SAW

Ibnu Katsir menafsirkan kisah ini bahwa melihat sosok Allah SWT adalah  hal yang sangat mustahil, baik di dunia ini maupun di akhirat nanti. 

Namun tafsir ini masih terbilang lemah, karena masih banyak hadis-hadis mutawatir dari Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa orang-orang mukmin dapat melihat Allah SAW di akhirat nanti. 

Seperti pada tafsir potongan bait ayat suci Al-Quran berikut ini: 

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ. إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ. وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ بَاسِرَةٌ 

Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat. (Al-Qiyamah: 22-23) 

BACA JUGA: Deretan Nama Sahabat Nabi yang Jarang Diketahui: Para Wanita Kuat di Masanya, Kamu Pasti Kagum dengan Kisahnya

Namun saat itu, Nabi Musa lupa diri. Dirinya sudah kepalang rindu dengan Tuhannya. 

Cintanya kepada Allah SWT membuat dia meminta suatu hal yang tidak mungkin, tidak seharusnya, dan tidak sepantasnya manusia di muka bumi ini minta kepada Allah SWT. 

Bahkan hanya dengan menampakkan ujung dari jari kelingking-Nya saja sudah membuah suatu gunung hancur berkeping menjadi debu. 

Apa yang bisa manusia, yang hanya sebutir pasir dihadapkan zat Maha Suci, bisa lakukan? 

BACA JUGA: Siapa yang Memakan Buah Khuldi Duluan? Apakah Benar Hawa Penyebab Manusia Diturunkan ke Bumi? Begini Kisahnya

Sehancurnya gunung itu pun Nabi Musa jatuh pingsan. Beliau bahkan tidak bisa menyifati kejadian tersebut, belum lagi melihat sosok Allah SWT secara langsung. 

Maka setelah sadarkan diri, Nabi Musa meminta pengampunan kepada Allah SWT. 

Dalam hadis Nabi yang dijelaskan oleh Imam Ahmad, beliau berkata, “lantas gunung tersebut hancur luluh lantah menjadi abu. Allah SWT Yang Maha Tahu.” 

Dari kisah ini, semoga kita belajar bahwa betapa Maha Besar dan Maha Suci Allah SWT dengan segala Kebesaran-Nya. (*)

Kategori :