Saat itu, Allah SWT memberikan wahyu kepada Nabi Musa, seperti yang difirmankan-Nya di Kitab Suci Al-Quran:
“…dan ingatlah ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan Firaun dan pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan.” (QS. Al-Baqarah: 50) “Lalu kami wahyukan kepada Musa: pukullah lautan itu dengan tongkatmu: maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar.” (QS. Asy-Syu’ara’: 63)Maka dipukulnya tongkat itu ke permukaan tanah yang seketika membelah Laut Merah di hadapannya.
Ketika Nabi Musa dan pengikutnya telah sampai di tepi lain laut, beliau memukulkan lagi tongkat itu ke permukaan tanah.
Seketika itu juga lautan yang semula terbelah kembali menutup dengan ombak yang besar, menenggelamkan Firaun beserta pasukannya yang mengejar mereka yang baru melewati separuh jalan.
BACA JUGA: Kisah Sahabat Nabi yang Jarang Diketahui: Ukasyah dan Cambuknya untuk Rasulullah SAW
Bercakap dengan Allah SWT
Di Bukit Sinai, Nabi Musa dan pengikutnya menetap untuk sementara. Di sana mereka menunggu turunnya wahyu dari Allah SWT untuk menuntun langkah mereka.
Namun untuk mendapatkan wahyu itu, Nabi Musa diharuskan terlebih dahulu berpuasa selama 30 hari. Tapi di antara 30 hari itu, Nabi Musa bersiwak karena bau mulutnya yang kurang sedap.
Alhasil, Malaikat menegurnya dan memerintahkan Nabi Musa untuk berpuasa 10 hari lagi.
Saat 40 hari terlewatkan, Nabi Musa mengatakan pada Allah SWT tentang kerinduannya serta permintaannya melihat wujud Allah SWT.
Allah berfirman kepadanya: “Engkau tidak akan sanggup melihat-Ku, tetapi coba lihat bukit itu. Jika ia tetap berdiri tegak di tempatnya seperti sediakala, maka niscaya engkau dapat melihatku.”
Dan yang terjadi saat Allah SWT menunjukkan wujudnya pada gunung yang dimaksud, gunung itu seketika hancur menjadi kepingan sekecil pasir. Nabi Musa pingsan melihat kejadian tersebut.
10 Perintah Allah SWT yang Wajib Dilaksanakan
Saat Nabi Musa siuman, dia lantas meminta ampun dan bertobat dengan bertasbih dan memuji nama Allah SWT.