Sebagai contoh, anggap bahwa ada seorang investor yang memiliki uang US$1.000. Ia kemudian dihadapkan pada dua pilihan investasi, yakni membeli emas (instrumen yang tidak menghasilkan imbal hasil kecuali jika harganya naik) atau obligasi baru (produk investasi yang memberikan pendapatan bunga secara teratur).
Investor ini tentunya akan memilih obligasi saat suku bunga tinggi. Sebab, obligasinya menghasilkan keuntungan secara teratur dengan imbal yang lebih tinggi dibandingkan emas.
- Perubahan Tingkat Inflasi
Inflasi juga adalah faktor berikutnya yang memengaruhi risiko investasi emas. Ketika inflasi naik secara tidak terduga, maka harga aset riil termasuk emas juga akan naik mengikuti inflasi.
Namun, ketika inflasi atau ekspektasi inflasi turun, harga emas juga ikut turun.
Dikutip dari beberapa sumber, harga emas melonjak signifikan karena pasar keuangan runtuh dan The Fed mencetak uang dalam jumlah besar.
Harga emas kemudian melemah pada kuartal II 2021 ketika pelaku pasar mulai melepaskan kekhawatiran akan ancaman inflasi tinggi.
- Rawan Penipuan dan Produk Palsu
Selain memberikan kemudahan, investasi emas melalui fintech juga bisa disalahgunakan, seperti penipuan dan juga produk palsu.
Untuk orang awam, sangat sulit mengetahui emas asli atau palsu baik kandungan di dalamnya, bobot, maupun kadarnya.
Sebenarnya, ada beberapa cara untuk mengenali keasliannya. Mulai dari yang konvensional seperti digigit, digosok, hingga didekatkan ke magnet.
Namun, sebenarnya cara paling mudah untuk mendapatkan logam mulia yang terjamin keasliannya.
Caranya adalah dengan membelinya di tempat tepercaya, baik offline maupun online. Hal ini juga berlaku saat melakukan investasi emas melalui fintech.
- Adanya Pergerakan Nilai Tukar Mata Uang
Nilai tukar mata uang juga bisa berpengaruh pada investasi emas. Harga emas dalam Rupiah akan meningkat jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS terdepresiasi.
Hal Ini disebabkan harga emas dunia ditetapkan dalam Dolar AS. Dengan begitu, harga emas dalam Rupiah berisiko naik setiap kali kurs Rupiah terhadap Dolar AS melemah.