Faktanya, kamu dapat menyimak sebuah penelitian berjudul "Efek hipokolesterolemik dari ekstrak etanolik daun segar Cymbopogon citratus (serai)" yang diterbitkan dalam African Journal of Biotechnology.
Menurut penelitian di atas, minyak serai secara signifikan mengurangi kadar kolesterol pada tikus yang telah diberi diet tinggi kolesterol selama 14 hari.
Namun, reaksinya bergantung pada dosis. Artinya, efek daun serai untuk menurunkan kolesterol dapat berubah ketika dosis daun serai yang diberikan berubah.
BACA JUGA:5 Ramuan Sehat Alami dari Daun yang Ampuh Turunkan Kolesterol Jahat
Mengatasi Penyakit Jantung
Masih menurut penelitian di atas, efek hipokolesterolemia dari ekstrak etanol daun segar Cymbopogon citratus (serai) diteliti dengan menggunakan tikus albino.
Hasil penelitian tersebut menyebutkan, peningkatan konsentrasi kolesterol (pada tikus albino) turun secara signifikan setelah diberikan ekstrak tanaman serai. Hal inilah yang membuat serai dapat digunakan untuk mengatasi penyakit jantung.
Hal yang sama juga ditemukan oleh para ahli dalam penelitian yang berjudul "Scientific basis for the therapeutic use of Cymbopogon citratus, stapf (Lemon grass)" dalam Journal of Advanced Pharmaceutical Technology & Research.
Hasil penelitian tersebut menyebutkan ekstrak minyak serai membantu menurunkan kolesterol pada hewan.
Namun, menurut para ahli, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan keampuhan serai sebagai penurun kolesterol kolesterol dalam tubuh.
Pentingnya Mengukur Kadar Kolesterol Secara Rutin
Tahukah kamu mengapa penyakit kolesterol dikenal sebagai "pembunuh diam-diam"? Alasannya adalah karena kolesterol tinggi umumnya tidak menimbulkan gejala.
Kadar kolesterol yang tinggi seringkali tidak dirasakan, namun dampaknya sangat mematikan.
Biasanya seseorang baru menyadari dirinya memiliki kolesterol tinggi ketika sudah muncul komplikasi serius seperti penyakit jantung.
Nah, di sinilah letak pentingnya rutin mengecek kadar kolesterol secara teratur. Menurut American Heart Association, kadar kolesterol darah sebaiknya diperiksa setiap 5 tahun sekali setelah seseorang menginjak usia 20 tahun.