RADARPEKALONGANIndosat.DISWAY.ID- Sebanyak 25 koperasi di Kota Pekalongan ikuti pelatihan SAK ETAP berbasis digital yang diselenggarakan pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM yang berlangsung di hotel Howard Johnson Pekalongan, Rabu (29/11/2023).
Pendidikan dan latihan perkoperasian bagi koperasi ini dibuka langsung oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid yang rencana akan berlangsung selama tiga hari kedepan.
Aaf sapaan akrab Walikota Pekalongan usia pembukaan pelatihan mengatakan bahwa sistem akuntansi dalam sebuah koperasi perlu disesuaikan dengan teknologi agar secara prinsip memudahkan anggota maupun calon anggota koperasi untuk memantau.
“Saya apresiasi untuk koperasi di Pekalongan yang masih bertahan setelah digempur cobaan yang sangat berat era pandemi kemarin, apapun itu harus menyesuaikan dengan teknologi. Termasuk akuntansi digital, ataupun pelayanan lainnya," katanya.
BACA JUGA:Memanfaatkan Limbah Kain Jadi Kerajinan Bernilai Ekonomi
Ia menjelaskan, bahwa saat ini sudah ada beberapa koperasi yang menerapkan pelayanan koperasi mobile yang mampu memudahkan anggota dalam beraktivitas, seperti transaksi ataupun membayar tagihan seperti PLN, PDAM dan lainnya. “Harapanya kedepan semua koperasi bisa berbasis mobile atau bisa menggunakan ATM, apapun koperasi di kota Pekalongan harus jemput bola terhadap UKM atau usaha mikro dan digitalisasi harus dikuatkan,” lanjutnya.
Disini Aaf juga berpesan, meskipun kota Pekalongan termasuk kota kecil, namun 1 koperasi terbesar Indonesia ada di kota Pekalongan dan saat ini jumlah koperasi di kota Pekalongan baik itu koperasi BMT, KSP, KSPPS ada sekitar 285.
“Kota Pekalongan ini kota kecil ada begitu banyak koperasi berkembang. Dan disini masyarakat harus cermat dan jeli, koperasi mana yang bisa amanah. Meskipun setiap tahun kasus koperasi terjadi di beberapa daerah, Alhamdulillah disini masih kondusif, mudah-mudahan kepercayaan masyarakat kedepan terhadap koperasi meningkat,” imbuhnya.
Sementraa itu, plt Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Pekalongan, Supriono menjelaskan dalam pelatihan baru bisa mengajak 25 koperasi simpan pinjam dilatih sistem akuntansi dan sanksi keuangan yang berbasis digital, “Secara bertahap kami akan menyasar 285 koperasi yang ada baik sistem pelayanan maupun konsolidasi terutama keuangan, sebab kita perlu perbaiki sistem keuangan, agar menaikkan akuntabilitas mereka dalam melayani masyarakat,” katanya.
Jika pelayanan terdigitalisasi dengan baik seluruh sistem di dalamnya akan lebih mudah untuk dipertanggungjawabkan dan dinilai oleh siapapun serta meminimalisir kendala penyalahgunaan oleh pengurus maupun karyawan ini penting, “Seringkali kita dengar masalah keuangan koperasi seperti penggelapan, hal itu yang harus kita hindari. Dan alhamdulillah dari total koperasi yang ada masih dalam kategori sehat, dan sebagian koperasi juga sudah berdigitalisasi,” tandasnya.(ap3)