Tarhim Bangkitkan Nahdliyin Mengamalkan Kandungan Al Qur'an

Sabtu 01-06-2019,07:05 WIB

TALUN - Untuk memahami dan mengamalkan Bahasa di dalam Al Qur'an diperlu ilmu tersendiri, salah satunya adalah makhrojul huruf dan tajwid. Pasalnya, dalam melafalkannya tidak bisa sembarangan, sebab nanti maknanya beda.

KH Muslikh Khudori saat memberi tausiah dalam Tarawih dan Silaturahmi keliling (TARHIM) PCNU Kabupaten Pekalongan putaran terakhir, di Masjid Jami' Talun, Kecamatan Talun. (Dok istimewa)

Demikian disampaikan KH Muslikh Khudori, dalam Tarawih dan Silaturahmi keliling (TARHIM) PCNU Kabupaten Pekalongan putaran terakhir, di Masjid Jami' Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan, Kamis (30 /05/ 2019)

KH Muslih mencotohkan pelafalan kata "wedhi", contohnya dalam kalimat anak muda "wedhi" dalam gelap, dan bangun rumah pakai "wedi". Kata "Wedi" disini yang satu maknanya takut, yang lain bermakna pasir.

"Ditelinga kita kedengaran sama, tapi maknanya beda. Apalagi Al Qur'an yang dibaca, perlu seorang guru yang bersanad sampai kepada Rasulullah SAW, sehingga tetap terjaga keaslian Al Qur'an hingga hari akhir, itulah keistimewaan Al Qur'an dibanding kitab yang lain," terang KH Muslih.

Untuk mendapatkan guru-guru tersebut, maka NU telah menyediakan tempat menempa kader-kader para guru lewat pondok pesantren dan lembaga pendidikan. Selain itu juga lewat perguruan tinggi agar bermanfaat dunia akhirat.

Selain itu, untuk membangun karakter Nahdliyin, warga NU belajar dari para guru atau kyai baik di masjid ataupun mushola untuk mengamalkan Al Qur'an dalam kehidupan sehari hari, berbangsa dan bernegara.

"Al Qur'an yang menjadi petunjuk untuk kita semua agar mampu bersaing menjawab tantangan zaman", pungkas KH Muslih.

Tarhim kali ini dihadiri pengurus ranting NU se Kecamatan Talun, pengurus MWC NU Talun, Lembaga dan Banom PCNU Kabupaten Pekalongan antara lain LAZISNU, LESBUMI, LPBI NU, LP Ma'arif, LTM NU, GP Ansor dan IPNU serta warga sekitar Masjid Jami' Talun.

Tak lupa LAZISNU membagikan 10 paket hari raya untuk dhuafa, dan Ketua LTM PCNU Kab Pekalongan mengajak agar warga Nahdliyin giat dan semangat untuk meramaikan Masjid yang berjumlah 779 masjid dan 2245 Mushola.Acara Tarhim di akhiri dengan makan tumpeng bersama warga dan para kyai yang hadir.

Tags :
Kategori :

Terkait