KAJEN - Presiden Joko Widodo ajak petani di Jawa Tengah untuk berdoa agar perang di Gaza antara Palestina dengan Israel segera berakhir dan tak meluas. Pasalnya, dampak perang itu juga berimbas ke Indonesia, termasuk berdampak pada petani.
Sebelum memberi arahan kepada 25 ribu petani, penyuluh pertanian, babinsa, dan pengecer pupuk se-Jawa Tengah di Alun-alun Kajen, Kabupaten Pekalongan, Rabu, 13 Desember 2023, Jokowi menyampaikan jika dunia saat ini sedang krisis pangan.
Krisis pangan ini diakibatkan dampak pandemi Covid-19, dampak perubahan iklim, hingga perang yang berkecamuk di Ukraina dan Gaza.
"Krisis karena pandemi belum selesai, memperbaiki ekonomi belum selesai, masuk ada perubahan iklim sehingga ada gelombang panas yang panjang yang menyebabkan banyak gagal panen di semua negara," ujar Jokowi.
"Sekarang ini terjadi krisis pangan. Harga pangan yang naik, semua negara. Ditambah lagi karena perang. Yang pertama di Ukraina, antara Rusia dengan ukraina. Yang kedua perang di Gaza, antara Palestina dan Israel," lanjut Presiden Jokowi.
Baca juga:Jokowi akan Tambah Subsidi Pupuk, Petani Boleh Beli Pupuk Pakai KTP
Presiden Jokowi mengaku awalnya tak pernah membayangkan jika dampak perang itu akan berdampak di Indonesia, khususnya berdampak bagi petani di Indonesia. Namun salah satu dampak perang di Ukraina, kata Jokowi, pupuk jadi langka dan harganya naik.
"Kelihatannya perangnya jauh di Ukraina. Saya dulu juga ndak membayangkan bahwa dampaknya akan sampai ke sini, khususnya untuk petani," ucap Jokowi.
Presiden Jokowi mengatakan, lima pabrik pupuk di Indonesia bahan bakunya itu dari Rusia dan Ukraina. Akibat perang, suplai bahan baku pupuk ke Indonesia terganggu.
"Karena perang, kapalnya tidak bisa membawa bahan pupuk untuk berlabuh ke semua negara. Tidak hanya Indoensia, sehingga pupuknya menjadi langka dan harganya naik," ujar Presiden.
Baca lagi:Jawa Tengah Tak Lagi Nomor 2 di Lumbung Pangan Nasional, Posisi Diambil Alih Jawa Barat
Jokowi pun menggambarkan dampak jika perang di Gaza tidak segera selesai, bahkan perang justru meluas. Sebab negara-negara yang terlibat perang di Gaza merupakan penghasil minyak. Jika perang meluas, minyak dunia terancam berkurang. Sehingga dampaknya BBM akan naik hingga akhirnya semua harga pasti naik.
"Nanti kalau perang di Gaza tidak cepat-sepat selesai, apalagi nanti melibatkan juga Lebanon, Yaman, Siria ditambah lagi dengan Iran, bapak ibu bisa bayangkan perang akan semakin membesar. Itu yang tidak kita harapkan," kata Jokowi.
Jika perang itu sampai merembet ke negara-negara lain, maka dampaknya pasokan minyak bisa berkurang. Sebab, nagara-negara tersebut adalah daerah penghasil minyak.
"Kalau perang berarti produksi minyak ndak ada. Kalau minyak ndak ada, artinya pasokan ke pasar menjadi berkurang. Kalau pasokan ke pasar berkurang, artinya harga minyak naik. Kalau harga minyak naik, artinya harga BBM naik. Kalau harga BBM naik, semua harga pasti akan naik," katanya.