PEKALONGAN - Kholis, warga Tegalrejo, Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, nyaris tertipu belasan juta rupiah oleh seseorang yang bernama Raymond.
Kholis mengaku mengenal "bule" itu melalui Facebook.
Pada awalnya Raymond, yang mengaku berasal dari Amsterdam, Belanda, menjanjikan akan memberi Kholis uang sejumlah 8.000 Euro atau setara lebih dari Rp 123 juta.
Kholis yang mendapat tawaran tersebut kemudian memberikan nomor rekening milik isterinya.
Beberapa hari kemudian, Raymond menghubungi Kholis bahwa uang yang ia janjikan telah ditransfer.
Namun ketika Kholis memeriksa ATM, tak serupiah pun uang yang masuk ke rekening isterinya.
Ketika Kholis memberitahukan bahwa uang belum masuk, Raymond berdalih bahwa dia harus terlebih dulu menransfer uang senilai Rp 12 juta kepada Raymond.
Dia berdalih, uang sebesar itu akan dipergunakan untuk membayar pajak atas uang yang didapat Kholis.
Jika Kholis tidak segera menransfer uang "pajak" itu, maka ia diancam akan dilaporkan ke FBI (Federal Bureau of Investigation).
Beruntung, Kholis kemudian bertemu Muhtar Sidiq, seorang pengusaha batik.
Sidiq paham betul bagaimana modus penipuan seperti itu.
"Untung Kholis datang menemui saya. Coba kalau yang dia temui orang yang tidak tau masalah ini, pasti dia sudah kena tipu," ungkap Muhtar Sidiq, Selasa (7/6).
Secara psikologis, kata Sidiq, Kholis sudah masuk perangkap si penipu.
Ia tampak ketakutan dengan ancaman hendak dilaporkan ke FBI.
Ia mengingatkan, meski kejadian itu bukanlah hal baru di dunia maya, masyarakat tetap harus waspada, lebih-lebih bagi yang belum lama mengenal internet dan sosial media.