Ada juga orang yang memperpanjang sholat dhuha tetapi rezekinya tidak secara otomatis datang.
Hal ini di sampaikan oleh Gus Baha dalam salah satu tausiyah yang videonya diunggah oleh kanal Youtube SANTRI GAYENG.
"Orang yang biasa sholat terus, tahajud, witir kadang-kadang oleh Allah tidak dijadikan kaya," ungkap Gus Baha.
Ini bukan berarti sholat sunnah yang dilakukan tidak diterima oleh Allah, namun ada alasan lain yang jauh lebih penting.
Bukan sebab kita tidak ikhlas melakukan sholat sunnah tahajud serta dhuha tersebut.
Ironisnya, terdapat sebagian orang yang tidak sempat melakukan sholat sunnah tahajud serta dhuha tetapi hidupnya sejahtera.
"Gusti, aku tahajud lama, dhuha lama, tetap melarat. Yang tidak sempat dhuha (malah) kaya," terang Gus Baha.
Orang awam sering mengalami persoalan semacam itu, mereka sudah giat melakukan sholat sunnah tetapi rezeki tidak kunjung datang.
Harus diingat kalau rezeki tidak senantiasa berbentuk uang serta harta benda.
Keluarga yang harmonis adalah rezeki, kesehatan adalah rezeki, pengetahuan adalah rezeki, anak yang sholeh adalah rezeki, dan seterusnya.
Seringkali kita lupa kalau ada banyak hal yang pantas kita syukuri dalam kehidupan ini.
Mungkin, walaupun kita giat melakukan sholat sunnah tahajud serta dhuha, rezeki yang diterima tidak senantiasa berbentuk harta barang ataupun kekayaan.
Gus Baha menegaskan kita supaya tidak mengingkari nikmat yang sudah diberikan.
Dampaknya sholat sunnah tahajud serta sholat sunnah dhuha bisa menjadi transaksional, di mana dilakukan semata-mata untuk mencari keuntungan.
Sebab Allah suka, suka pada sujudnya. Kok malah jadi transaksional?" kata Gus Baha.
Oleh sebab itu, penting buat tidak menganggap sujud dalam kedua sholat sunnah tersebut sebagai transaksi semata mulai dari saat ini.(*)