Dalam kisah nyata wirid surat Al-Fatihah 100x ini, ada kaitannya dengan Gus Dur. Sebab, pengagum sangat merindukan sosok Gus Dur.
Saat itu, ketika di luar Jawa dalam rangka menyebarkan pemikiran-pemikiran Gus Dur, di perjalanan berjumpa dengan seorang yang memudawamahkan wirid surat Al-Fatihah 100x.
Orang tersebut dengan perawakan kerempeng, namun kegiatannya senantiasa merawat kader-kader muda untuk berdiskusi, menelaah buku Gus Dur dan berdiskusi terkait persoalan kebangsaan yang bisa kalian tiru.
Lantas, orang ini atau aktivis ini selalu mewujudkan kerinduannya kepada Gus Dur dengan ngopeni kader muda untuk terus dapat menghidupkan diskusi.
Pada saat itu ditanya, “Kamu kok bisa istiqmah seperti ini, memang dzikir atau wirid yang kamu apa ya?.
Sang aktivitis itu terdiam agak lama. Sepertinya malu mau mengungkapkan wirid yang dibacanya. Tetapi akhirnya menjawab, “Fatihahan aja kok 100x, lainnya biasa saja, kecuali menjaga solat 5 waktu.”
Ditanya kembali sang aktivitis itu, “Kamu dapat wirid Fatihahan 100x itu, dapat dari seorang apa yang lain?.”
Dijawablah, “Ini saya baca setiap selesai shubuh, 100x, pokoknya dibaca saja.” Ditanya kembali, Alhamdulillah, yang itu 100x dari mana yah?
BACA JUGA:Harap Dilihat Segera! 8 Weton Paling Dicari oleh Malaikat Pembawa Rezeki, Semoga Kamu Salah Satunya
Ternyata, aktivis ini di tengah kehidupannya, bukan berlatar belakang seorang santri, melainkan belajar dengan para santri melalui perkenalan komunitas yang dekat kepada pemikiran Gus Dur, sedikit-sedikit meridukannya hingga tanpa kehilangan hubunga dari orang diluar komunitas santri.
Sang aktivis kagum dan mencintai Islam, bangsa Indonesia dan umat, serta salah satunya melalui wasilah pemikiran-pemikiran Gus Dur.
Suatu ketika, sang aktivis bermimpi sudah ketiga kalinya, dalam mimpi itu bertemu Gus Dur lalu berkata, “Jalan mendekatkan diri kepada Allah SWT. berbeda-beda.
Kamu harus ingat tujuan hidupmu, ingat pula dunia dan akhirat. Untuk itu, kamu istiqomah ya, baca surat Al-Fatihah ini 100x.”