KOTA - Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi tahun anggaran 2020 ini, Wali Kota HM Saelany Machfudz SE mengajak kepada para kontraktor untuk mengutamakan kualitas bangunan dan tepat waktu. Demikian ia sampaikan dalam acara Gathering Bersama Penyedia Jasa Konstruksi Kota Pekalongan yang diselenggarakan Bank Pekalongan di Pesonna Hotel, Selasa (25/2/2020). "Saya ingatkan teman-teman pengusaha jasa konstruksi untuk mengutamakan kualitas bangunan dan tepat waktu," ucapnya.
Kalau hasil pekerjaan berkualitas, sambung Wali Kota, maka tidak mudah rusak dan manfaatnya bisa maksimal. Sedangkan bila tepat waktu, maka anggaran bisa terserap. Dampaknya lagi roda ekonomi bisa berputar. "Saya tidak ingin uang Pemkot mengendap. Lebih baik terserap, sehingga ekonomi masyarakat bisa berputar, pasar-pasar menjadi ramai," ungkapnya.
Wali Kota mengakui perubahan aturan hukum mengenai sistem lelang memang menjadikan permasalahan keterlambatan lelang pekerjaan. "Untuk menanggulangi keterlambatan ini dari Pemkot Pekalongan, kami berupaya untuk segera mempersiapkan proses lelang sejak awal tahun agar pembangunan dapat dilaksanakan secepat mungkin. Jika pembangunan segera makan pada akhir tahun tidak ada istilah kejar-kejaran," tandas Saelany.
Bila pembangunan tepat waktu, lanjut Wali Kota, maka fungsi pengawasan bisa lebih baik. "Para OPD terus kami pacu untuk segera melaksanakan pembangunan, dan sejak awal memanfaatkan anggaran 2020 agar terserap untuk kegiatan yang tepat," bebernya. Rudi, selaku kontraktor asal Degayu mengaku siap menjalankan perintah Wali Kota untuk menjalankan pekerjaan berkualitas tepat waktu. "Kami juga senang bila pekerjaan dilakukan proses lelang sejak awal. Sehingga kami mengerjakannya dengan tidak buru-buru. Hasilnya pasti berkualitas dan bisa tepat waktu," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Pekalongan H Agus Djunaedi SE mengaku, mengundang 40 penyedia jasa konstruksi untuk mengikuti gathering, yang bertujuan untuk meningkatkan jalinan silaturrahmi dengan para penyedia jasa konstruksi. Mengingat selama ini ada kerjasama saling menguntungkan antar kedua belah pihak. "Bank Pekalongan ada produk Kredit kontraktor yang tujuannya membantu penyelesaian kontrak kerja," bebernya.
Pada tahun 2019, sambung Agus Djunaedi, jumlah kredit kontraktor yang disalurkan senilai Rp 18 Milyar untuk 148 pekerjaan. Padahal nilai anggaran proyek fisik Pemkot Pekalongan sebesar Rp 200 Milyar. "Nah kami harapkan ada penambahan penyaluran kredit. Kami siap membantu teman-teman penyedia jasa kontruksi yang membutuhkan layanan kami," tegasnya.
Dengan kegiatan gathering, Agus Djunaedi, berharap ada masukan dari teman-teman jasa konstruksi demi memperbaiki pelayanan Bank Pekalongan agar bisa lebih baik lagi. "Karena kami terbuka atas masukan-masukan demi kemajuan Bank Pekalongan," pungkasnya. (dur)