Teknik Psikologi: 3 Cara Menangani Lawan Bicara Memanfaatkan Kita untuk Mencapai Kepentingannya

Jumat 16-02-2024,15:01 WIB
Reporter : Ade Asep Syarifuddin
Editor : Ade Asep Syarifuddin

Mengapa mesti mencari kejelekan orang lain dulu untuk membaguskan yang dia dukung? Langsung saja dia bicara apa kebaikan produk yang dimiliki atau hal positif orang yang dia dukung. Hal itu jauh lebih bermartabat ketimbang cari-cari kesalahan orang lain.

Menghadapi orang dengan tipe ini perlu diwaspadai. Bila perlu tanyakan sesuatu, "Mengapa Anda membicarakan keburukan orang tersebut kepadaku? Apa keuntungan Anda dengan membicarakan keburukannya?"

Diperlukan keberanian yang luar biasa untuk bertanya dengan contoh kalimat di atas. Dan sangat sedikit yang berani untuk bertanya. 

Budaya Jawa sendiri yang selalu menghindarai konflik, menghindari perbedaan, akhirnya banyak sekali yang termakan oleh rayuan atau bahkan tipuan yang bisa merugikan kita baik secara materi maupun lainnya.

Beranikah berbeda pendapat untuk menangani lawan bicara memanfaatkan kita untuk mencapai kapentingannya? 

Tentu ada yang berani dan ada juga yang tidak. Tapi sebagai makhluk yang independen, makhluk yang bisa memilih, makhluk yang memiliki opsi setuju maupun tidak setuju maka berbeda itu adalah hal biasa.

Jangan maknai perbedaan adalah permusuhan. Perbedaan itu biasa saja agar keputusan kita sesuai dengan hati nurani dan pikiran kita sendiri.

Jangan sampai hanya karena tidak enak dengan seseorang maka keputusan tertentu selalu mengikuti pendapat orang lain.

Beranilah untuk memiliki keputusan sendiri dan beranilah untuk menghadapi resikonya.

Setiap keputusan memiliki resiko, tapi keputusan sendiri jauh lebih baik walaupun sama-sama akan menghadapi resiko ketimbang keputusan mengikuti pendapat orang lain. (sep)

Kategori :