Dalam hadist tersebut juga dikatakan bahwa doa adalah tiang agama.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa setiap bangunan baik itu masjid ataupun rumah pasti memiliki tiang, tiang-tiang itu merupakan inti dari setiap bangunan.
Apabila tiang itu tidak ada maka bangunan itu bisa rubuh, karena tidak ada penyangganya.
Doa merupakan inti dari agama, setiap ibadah dalam Islam mengandung doa, bahkan hakekat dari shalat adalah doa.
"Orang yang tidak mau berdoa orang yang sombong, angkuh. Karena doa itu permohonan dari seorang hamba kepada Allah SWT," sambung Ustaz Abdul Somad.
Semua Nabi yang merupakan orang-orang pilihan Allah SWT pun kata Ustaz Abdul Somad (UAS) tetap berdoa kepada Allah.
Ulama lulusan Al-Azhar itu mencontohkan Nabi Ibrahim yang selalu berdoa agar dikaruniai anak yang sholeh.
Saat itu Nabi Ibrahim dan Siti Hajar belum dikaruniai anak meskipun sudah lama menjalani pernikahan.
Sampai semua orang saat itu sudah memvonis Siti Hajar sebagai perempuan mandul yang tidak akan mempunyai anak.
Namun Nabi Ibrahim AS tidak menghiraukan itu, beliau tetap berdoa dan yakin akan ketetapan Allah SWT.
Doa Nabi Ibrahim AS berbunyi:
رَبِّ هَبْ لِى مِنَ ٱلصّلِحِينَRabbi hablii minas-shaalihiin
Artinya: Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (anak) yang termasuk orang-orang saleh.
Nabi Ibrahim AS terus melantunkan doa tersebut sampai di usia 86 tahun beliau dianugerahi anak yang diberi nama Ismail, dan Ishaq saat Nabi Ibrahim berusia 99 tahun.